Hirschman dan Holbrook mengungkapkan bahwa orientasi dalam berbelanja dapat dibedakan menjadi utilitarian dan hedonis.
Utilitarian merupakan motivasi dalam berbelanja karena alasan fungsional. Motivasi ini menekankan pada nilai manfaat yang mana suatu produk yang akan dibeli diambil dari hasil keputusan yang rasional. Ada unsur kehati-hatian.
Sedangkan hedonis adalah alasan berbelanja karena faktor kesenangan, memberikan hiburan. Motivasi ini berhubungan dengan fungsi seluruh indera sensori, menggunakan imajinasi, dan melibatkan aspek emosi saat melihat suatu produk.
Dengan memahami motivasi wisatawan dalam berbelanja, merupakan suatu peluang bagi semua pemangku kepentingan, untuk melahirkan konsep wisata belanja yang unik yang mampu memberikan kepuasan dalam pengalaman berbelanja dengan memadukan kedua motivasi tersebut.
Referensi:
Berry, L.L. (1969). The components of department store image: a theoretical and empirical analysis. Journal of Retailing, 45(1), 3-20.
Hirschman, E. C., & Holbrook, M. B. (1982). Hedonic consumption: Emerging concepts, methods and propositions. Journal of Marketing, 46(3), 92–101.
Pysarchik, D. (1989). Tourism retailing, in Witt, S.F. and Moutinho, L. (Eds), Tourism Marketing and Management Handbook, Prentice Hall, New York, NY, 553-6.
Snepenger, D.J., Murphy, L., O’Connell, R., & Gregg, E. (2003). Tourists’ and residents’ use of a shopping space. Annals of Tourism Research, 30, 567-80.
Timothy, D.J. (2005). Shopping Tourism, Retailing and Leisure. Buffalo, NY: Channel View Publications.
UNWTO (2014). Global Report on Shopping Tourism.