Mohon tunggu...
Yustisia Kristiana
Yustisia Kristiana Mohon Tunggu... Dosen - Akademisi

Mendokumentasikan catatan perjalanan dalam bentuk tulisan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Artikel Utama

Wisata Belanja, Seni di Antara Kebutuhan dan Kesenangan

3 Januari 2023   10:30 Diperbarui: 5 Januari 2023   14:00 1325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi wisatawan - Seorang turis asing sedang berbelanja di Pasar Seni Ubud, Bali.(SHUTTERSTOCK / Elizaveta Galitckaia) 

Melihat tren tersebut, destinasi wisata memiliki peluang besar untuk mengembangkan pengalaman berbelanja yang otentik dan unik. Hal ini mampu menambah nilai dari sebuah destinasi wisata dan memperkuat posisi dalam pasar pariwisata.

Berbelanja merepresentasikan sumber pendapatan yang mampu menyumbangkan kontribusi positif bagi pendapatan daerah bahkan nasional. Belum lagi dampak tidak langsung yang dihasilkan karena keterkaitan dengan sektor lainnya.

Wisata belanja mampu memadukan aktivitas berbelanja dengan dengan faktor rekreasi. Dalam berwisata belanja, wisatawan bukan hanya mencari tempat belanja yang unik namun juga keseruan interaksi dengan penjual, yang adalah masyarakat setempat, saat berbelanja.

Snepenger dkk. berpendapat bahwa pengalaman dalam wisata belanja juga berkaitan dengan aspek estetika, dimana wisatawan dapat merasakan dan memikirkan suatu produk meskipun berbelanja bukan menjadi motif utama dalam perjalanan.

Motivasi Wisatawan dalam Berbelanja

Wisata belanja (sumber: haigadis.com)
Wisata belanja (sumber: haigadis.com)

Motivasi wisatawan terkait erat dengan perilaku pembelian mereka. Merangkum dari pernyataan para ahli yaitu Berry dan Pysarchik.

Faktor-faktor yang memotivasi dalam berbelanja antara lain adalah faktor harga, kualitas, kenyamanan lokasi, kemudahaan akses, atmosfer toko, jam operasional toko, layanan yang diberikan, promosi, iklan, reputasi, dan ketersediaan area parkir.

Wisatawan yang berbelanja menurut Timothy dapat dikelompokkan menjadi dua kategori. Kategori pertama adalah wisatawan yang belanja sebagai alasan utama mereka dalam melakukan perjalanan disebut sebagai shopping tourists. 

Kategori kedua adalah wisatawan yang memiliki alasan utama lain dalam melakukan perjalanan, tetapi yang terlibat dalam belanja sebagai aktivitas insidentil selama perjalanan mereka atau disebut sebagai tourism shoppers. 

Motivasi wisatawan terkait erat dengan perilaku pembelian mereka. Wisatawan saat berbelanja termotivasi oleh faktor psikologis dan juga nilai manfaat dari produk. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun