Selain itu terdapat menu tambahan lainnya sebagai pendamping menikmati ikan cere seperti aneka pepes, aneka tumis, dan juga pete hingga jengkol goreng. Semuanya ini diolah di dapur tradisional.
Saat menikmati makanan, pengunjung dapat duduk di saung-saung secara lesehan, mirip seperti menikmati makanan khas Sunda.Â
Menu tradisional sejatinya diolah dengan peralatan yang tradisional dan memiliki cita rasa yang autentik juga. Namun bukan hanya itu saja, makanan autentik memiliki cerita.
Begitu pula dengan Saung Cere Ibu Tini, ikan cere yang menjadi menu utama ditangkap langsung dari Kali Cisadane. Pilihan ikannya tidak selalu ikan cere, tergantung dengan hasil tangkapan nelayan.Â
Ditambah lagi dengan lalapan daun singkong yang dipetik dari kebun yang berada di belakang Saung Cere Ibu Tini ini.
Keautentikan makanan juga diperoleh dari segi rasa, bagaimana pengunjung dapat merasakan kenikmatan makanan yang diolah secara tradisional dan dadakan. Semua itu dipadu dengan suasana sederhana, berlantai tanah, duduk lesehan dengan alas berbahan bambu.