Bdk. Danny Wiradharma, Penuntun Kuliah Hukum Kedokteran (Jakarta: Binarupa Aksara, 1996), hlm. 80.
W. J. S Purwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1987), hlm. 21.
Bdk. Bonnie Steinbock, “Terminasi Kehidupan dengan Sengaja” dalam Etika Terapan (Yogyakarta: Tiara Wacana Togya, 2001), hlm. 336.
Andrew Varga, The Main Issue in Bioethics (New York: Ramsey, Paulist Press, 1984), hlm. 267-268.
Bdk., Corrine Bayley, “Terminating Treatment: Asking The Right Question”, dalam Hospital Progress (September, 1980), hlm. 142.
Achmad Charris Zubair, Dimensi Etik dan Asketik Ilmu Pengetahuan Manusia: Kajian Filsafat Ilmu (Yogyakarta: LESFI, 2002), hlm. 45.
Bdk. Mochtar Lubis, “Dampak Teknologi pada Kebudayaan”, dalam Y. B. Mangunwijaya (ed. ), Teknologi dan Dampak Kebudayaannya, Vol II (Jakarta: Obor, 1989), hlm. 8-9.
Franz Magnis-Suseno, Kuasa dan Moral (Jakarta: Gramedia, 2001), hlm. 15.
Paus Yohanes Paulus II, Evangelium Vitae, Seri Dokumen Gerejawi No. 41 (Jakarta: Dokumentasi dan Penerangan KWI, 1996).
Paus Yohanes Paulus II, Redemptoris Hominis, Seri Dokumen Gerejawi No. 38 (Jakarta: Dokumentasi dan Penerangan KWI, 1979).
Piet Go, “Eutanasia”, dalam Analekta, VII/3 (1989), hlm. 33.