Mohon tunggu...
Yustinus Sapto Hardjanto
Yustinus Sapto Hardjanto Mohon Tunggu... lainnya -

Pekerja akar rumput, gemar menulis dan mendokumentasikan berbagai peristiwa dengan kamera video. Pembelajar di Universitas Gang 11 (UNGGAS)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Seks dan Smartphone

9 Agustus 2014   22:45 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:57 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Smartphone atau gadget kini semakin populer dan membuat pemakainya sadar atau tidak merubah berbagai macam kebiasaan dalam kehidupan sehari-harinya.

Tenggok saja timeline atau status di social media, saat jam-jam istirahat kicauan dan status masih saja bermunculan. Bisa dipastikan diatas ranjang banyak orang di malam hari justru asyik memainkan jari jemarinya di layar smartphone ketimbang menutup mata atau berasyik mahsyuk dengan pasangan disampingnya.

Smartphone dengan paket data menghadirkan internet, online terus menerus hingga tempat tidur. Hal mana tentu agak merepotkan ketika kebanyakan orang online atau mengakses internet dengan PC atau notebook. Akses internet dengan Smartphone menghilangkan rangkaian ritual panjang dari masa sebelumnya, dimana kita jika tak berlangganan internet di rumah, harus ke warnet atau pergi ke café atau tempat yang menyediakan layanan wifi gratis.

Dulu sebelum marak penggunaan smartphone, seusai bekerja atau beraktitifas di luar rumah, menonton televisi menjadi pilihan untuk bercengkrama dengan keluarga atau pasangan. Namun kini, selain bermalas-malasan sambil nonton televise ada pilihan lain, misalnya menenggelamkan diri dengan aktivitas menelusuri dinding atau timeline social media, mengomentarai status, kicauan atau upload-an foto dari teman dan kawan-kawan.

Bosan dengan berselancar di social media, tersedia pula berbagai macam game online yang bisa dimainkan baik sendirian maupun beramai-ramai dengan mereka yang tak ada disisi kita. Sementara yang tak suka main game, bisa berselancar memburu berita, menonton video, berita yang tertinggal lewat streaming atau membaca buku-buku atau majalah yang dikemas dalam bentuk elektronik.

Selain bantal, guling dan pasangan tak pelak lagi saat ini Smartphone adalah teman setia dari banyak orang di tempat tidur. Dan dibanding dengan teman tidur lainnya, Smartphone mempunyai banyak kelebihan. Jika mata susah terlelap, tinggal pencet lagu penghantar tidur. Jika susah memejamkan mata ada banyak kesibukan yang bisa dilakukan dengan bantuan smartphone.

Tak pelak lagi kehadiran Smartphone membuat waktu tidur banyak orang menjadi terpangkas. Pun demikian pula dengan aktivitas lain yang biasanya dilakukan bersama dengan pasangan di tempat tidur.

Sebuah survey yang dilakukan oleh Sachs Media Group menunjukkan hasil wanita di Australia Untuk wanita, mereka lebih memilih tidak bercinta selama seminggu ketimbang harus berpisah dengan smartphone kesayangan.

Hasil riset yang diungkapkan Sachs Media Group ini tidak jauh berbeda dari survei sebuah brand makanan di Inggris pada 2011 lalu. Dari riset itu diketahui juga kalau wanita kini sama seperti pria, kecanduan main game di internet.

Saat sudah asyik bermain game, wanita menghabiskan 23,2% waktunya berselancar di dunia maya untuk main game. Sebagian besar responden wanita mengaku mereka lebih memilih menghabiskan waktu main game ketimbang bercinta dengan pasangannya.

Aplikasi smartphone juga semakin banyak ragamnya. Mulai dari permainan hingga aplikasi yang membantu sebagai ‘asisten pribadi’ untuk urusan sehari-hari sampai dengan urusan seks. Ada sebuah aplikasi yang bernama  Lick This. Aplikasi ini mengajarkan teknik baru oral seks. Aplikasi yang dibuat oleh Club Sexy Time dari San Fransisco ini menampilkan tiga latihan lidah yang interaktif untuk makin mengasah keahlian oral seks.

Aplikasi ini tentu dimaksudkan sebagai medium latihan, tapi bukan tak mungkin para pemakainya justru lebih suka menjilat-njilat layar Smartphone ketimbang mempraktekkan hasil latihan pada pasangan. Bukankah kini semakin banyak orang sudah merasa puas atau terpuaskan dalam urusan seks yang tidak ‘asli’ melainkan hanya fantasi lewat apa yang disebut dengan seks online.

Pemerintah sudah lama membatasi pertumbuhan penduduk agar pembangunan bisa mendatangkan kesejahteraan secara merata. Namun tetap saja sebuah pernikahan ditujukan untuk meneruskan keturunan. Dalam masyarakat semaju apapun, sebuah pernikahan selalu disertai dengan keinginan untuk segera menimang anak.

Kehadiran smartphone diantara pasangan yang belum mempunyai anak dan kemudian lebih menyita perhatian mereka pada pasangannya tentu saja membahayakan. Baik dari sisi tujuan perkawinan maupun kesehatan relasi antara suami dan istri.

Penggunaan smartphone saat ini tak bisa lagi dihindari karena teknologi ini berkembang menjadi salah satu alat yang banyak membantu kebutuhan pemakainya. Namun menengelamkan diri dalam smartphone tentu saja bukanlah tindakan yang bijaksana. Alangkah hambarnya sebuah perkawinan jka kemudian suami atau istri terlelap disamping pasangannya gara-gara kelelahan bermain game kesayangannya.

Jadi mulai sekarang hentikan kebiasaan asyik berkomunikasi lewat smarphone di ranjang dengan mereka yang jauh disana dan mengacuhkan orang dekat yang ada di samping kita.

Pondok Wiraguna, 9 Agustus 2014
@yustinus_esha

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun