Pemerintah sudah lama membatasi pertumbuhan penduduk agar pembangunan bisa mendatangkan kesejahteraan secara merata. Namun tetap saja sebuah pernikahan ditujukan untuk meneruskan keturunan. Dalam masyarakat semaju apapun, sebuah pernikahan selalu disertai dengan keinginan untuk segera menimang anak.
Kehadiran smartphone diantara pasangan yang belum mempunyai anak dan kemudian lebih menyita perhatian mereka pada pasangannya tentu saja membahayakan. Baik dari sisi tujuan perkawinan maupun kesehatan relasi antara suami dan istri.
Penggunaan smartphone saat ini tak bisa lagi dihindari karena teknologi ini berkembang menjadi salah satu alat yang banyak membantu kebutuhan pemakainya. Namun menengelamkan diri dalam smartphone tentu saja bukanlah tindakan yang bijaksana. Alangkah hambarnya sebuah perkawinan jka kemudian suami atau istri terlelap disamping pasangannya gara-gara kelelahan bermain game kesayangannya.
Jadi mulai sekarang hentikan kebiasaan asyik berkomunikasi lewat smarphone di ranjang dengan mereka yang jauh disana dan mengacuhkan orang dekat yang ada di samping kita.
Pondok Wiraguna, 9 Agustus 2014
@yustinus_esha
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H