Pertanyaan selanjutnya, kemunculan warung angkringan yang marak ini kemudian mengeser atau mematikan warung apa?. Apakah banyaknya warung angkringan berkorelasi dengan tutupnya beberapa café atau warung steak franchise? Atau beberapa food festival yang kemudian juga mulai sepi?. Lagi-lagi ini sulit dipastikan.
Pertanyaann terakhir yang paling penting adalah apakah kemunculan warung angkringan yang semakin bertambah ini akan terus dibiarkan atau ditoleransi oleh warga Samarinda. Jika dibiarkan maka nanti warung angkringan akan sama invasifnya dengan segala macam minimart yang buka 24 jam di berbagai tepian ruas jalan Samarinda. Adalah bahaya jika kemudian warung angkringan bersinergi dengan segala macam mart itu untuk sama-sama beroperasi 24 jam. Dan kemudian sebagian orang justru milih nangkring ketimbang bekerja atau belajar.
Sayapun pada akhirnya tak pingin bertanya pada anak saya, kalau besar nanti ingin atau punya cita-cita jadi apa?. Saya khawatir dia akan menjawab pingin buka minimart di lantai satu dan warung angkringan di lantai dua.
Pondok Wiraguna, 21 September 2014
@yustinus_esha
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H