Mohon tunggu...
Yustina Ayu Rahmalia
Yustina Ayu Rahmalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Yustina Ayu R.

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pemberdayaan Masyarakat Mengolah Sampah Organik Menjadi Cairan Eco Enzyme Sejuta Manfaat di Dusun Ngukir Desa Torongrejo

27 Desember 2022   21:07 Diperbarui: 27 Desember 2022   21:30 1204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemberdayaan Masyarakat Mengolah Sampah Organik Menjadi Cairan Eco Enzyme Bersama Karang Taruna dan Ketua Kelompok Wanita Tani/dokpri

Mahasiswa Sosiologi dari Universitas Muhammadiyah Malang pada tanggal 16 November 2022 hingga 10 Desember 2022 melakukan pemberdayaan masyarakat kepada Karang Taruna Dusun Ngukir Desa Torongrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu bersama dengan Kelompok Wanita Tani. 

Pemberdayaan dilakukan dengan mengenalkan cairan eco-enzyme sekaligus cara pembuatannya. Seperti yang kita ketahui, saat ini sampah merupakan masalah lingkungan yang sangat serius yang dihadapi masyarakat pada umumnya, pasalnya, sampah merupakan salah satu permasalahan dalam pengelolaan lingkungan di Indonesia. 

Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pada tahun 2020 Indonesia menghasilkan 67,8 ton sampah serta menjadi penyumbang sampah terbesar yang berasal dari sampah rumah tangga yakni sebesar 37,3 persen. 

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) juga menyampaikan data tahun 2021, volume sampah di Indonesia 68,5 juta ton dan 2022 naik sampai 70 juta ton. Ada 24 persen atau sekitar 16 juta ton sampah yang masih belum dikelola sampai saat ini.

Banyaknya sampah yang dihasilkan ini menimbulkan dampak terhadap lingkungan, seperti terjadi pencemaran laut dan sungai, pencemaran tanah yang membuat air serta tanah menjadi tidak sehat bagi manusia serta bisa menyebabkan banjir dan tanah longsor. 

Sampah rumah tangga kebanyakan bersifat sampah organik, yang di mana sampah tersebut adalah sisa-sisa dari makanan dan buah-buahan serta sayuran. Untuk menghindari adanya penumpukan sampah, perlu diadakannya sebuah pengelolaan sampah secara mandiri seperti dapat mengembangkan Reduce (mengurangi), Reuse (menggunakan kembali) Recycle (daur ulang) sampah.

Sosialisasi mengenai lingkungan, pemanfaatan sampah dan pengenalan eco enzyme bersama karang taruna dan ketua kelompok wanita tani/dokpri
Sosialisasi mengenai lingkungan, pemanfaatan sampah dan pengenalan eco enzyme bersama karang taruna dan ketua kelompok wanita tani/dokpri

Mengenal Apa itu Eco Enzyme

Eco-enzyme merupakan cairan hasil fermentasi yang berasal dari sampah organik yang memiliki banyak sekali manfaat. Mulai dari bisa digunakan sebagai pembersih lantai, pembersih sayuran, penyubur tanaman, sebagai obat kumur sariawan, obat semprot jerawat dan masih banyak lagi. Aroma yang dihasilkan dari eco-enzyme sangat khas yaitu memiliki aroma asam. 

Eco-enzyme juga dapat membantu mengurangi limbah sampah terutama sampah rumah tangga. Jika eco-enzyme dapat diproduksi dengan baik oleh masyarakat maka dapat membantu mengurangi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah sampah organik dari kegiatan rumah tangga.

Eco Enzyme/Dokpri
Eco Enzyme/Dokpri

Eco-enzyme memiliki sejuta manfaat, antara lain dapat digunakan sebagai pupuk tanaman, sebagai pupuk tanaman, cairan eco-enzyme dapat membantu dalam menyuburkan tanah, menyuburkan tanaman serta dapat meningkatkan kualitas rasa buah dan sayur. 

Selain pada tanaman, cairan eco-enzyme juga dapat dimanfaatkan pada kegiatan rumah tangga seperti dijadikan sabun cuci piring, sabun mandi, shampoo, obat pel dan lain sebagainya. 

Cairan eco-enzyme juga dapat dimanfaatkan sebagai pengobatan seperti dapat digunakan untuk meredakan jerawat, sariawan, panas, cacar air, dan lain sebagainya. Dengan adanya eco-enzyme kita dapat menghemat dengan mengubah sampah dapur menjadi pembersih dalam rumah tangga secara alami serta pengobatan secara alami tanpa adanya bahan-bahan kimia.

Pembuatan eco enzyme bersama karang taruna dan ketua kelompok wanita tani/Dokpri
Pembuatan eco enzyme bersama karang taruna dan ketua kelompok wanita tani/Dokpri

Tujuan kegiatan dalam pelaksanaan praktik mata kuliah pemberdayaan masyarakat di Desa Torongrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu adalah untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya kesadaran akan menjaga lingkungan serta pengenalan eco-enzyme melalui sosialisasi dan cara pembuatan secara langsung. 

Selain itu, kami juga mengajak Karang Taruna untuk membantu menjaga dan membersihkan lingkungan sekitar dengan melakukan kerja bakti bersama. Masih banyak anggota Karang Taruna yang belum mengetahui apa itu eco-enzyme dan manfaatnya. Sehingga, dengan dilakukannya pemberdayaan masyarakat kepada karang taruna ini dapat memberikan wawasan informasi dan pengetahuan baru.

Anggota dari Karang Taruna Dusun Ngukir, Desa Torongrejo mengikuti dengan baik proses sosialisasi yang kami lakukan dan berpartisipasi aktif dalam pembuatan eco-enzyme. 

Adapun cara pembuatan eco-enzyme menggunakan rumus perbandingan 1:3:10 yakni 1 bagian gula (bisa gula merah atau gula pasir), 3 bagian sampah organik, dan 10 bagian air. Saat pembuatan eco enzyme kemarin, kami menggunakan wadah dengan kapasitas 10 liter air. Maka, bahan-bahan yang dibutuhkan adalah 1 kg gula, 3 kg sampah organik berupa sisa buah dan sayuran, dan 10 liter air. 

Artikel ini disusun oleh mahasiswa Prodi Sosiologi FISIP Universitas Muhammadiyah Malang atas nama Khofifah Nur Aulia, M. Fajar Anshori, Yustina Ayu Rahmalia, Alfin Rizki Prishastika, dan Avinnas Rizky I.M 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun