Mohon tunggu...
Yusticia Arif
Yusticia Arif Mohon Tunggu... Administrasi - Lembaga Ombudsman DIY

I Q R O '

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Rumput Tetangga Tidak Lebih Hijau

21 November 2014   00:25 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:16 672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14164580801801109594
14164580801801109594

Komposter, tempat untuk membusukkan sampah organik, setelah menjadi kompos, bisa dimanfaatkan untuk memupuk tanaman.
Ketika benih sudah mulai tumbuh, pastikan kita untuk selalu merawatnya. Menyirami adalah kegiatan utama, selain pemupukan, pencegahan hama dan membersihkan rumput liar. Untuk pupuk, yang saya lakukan selama ini adalah dengan menggunakan kompos buatan sendiri. Kompos adalah hasil penguraian bahan organik melalui proses biologis dengan bantuan organisme pengurai. Proses penguraian dapat berlangsung secara aerob (dengan udara) maupun anaerob (tanpa bantuan udara) (Epstein, 1997). Fungsi utama kompos adalah membantu memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Secara fisik kompos dapat menggemburkan tanah, aplikasi kompos pada tanah akan meningkatkan jumlah rongga sehingga tanah menjadi gembur.

Keunggulan kompos adalah kandungan unsur hara makro maupun mikronya yang lengkap. Unsur hara makro yang terkandung dalam kompos antara lain N, P, K, Ca, Mg, dan S, sedangkan kandungan unsur mikronya antara lain Fe, Mn, Zn, Cl, Cu, Mo, Na dan B (Stoffella and Kahn, 2001).

Rasa nikmat luar biasa tentu saja muncul ketika kita bisa merawat dan memanen hasil kebun sendiri. Disamping pemandangan yang hijau dan asri, kebun juga bisa memiliki nilai ekonomis dan medis, tentu saja tergantung dari jenis tumbuhan yang kita tanam.

[caption id="attachment_376734" align="aligncenter" width="468" caption="Bunga melati, ketika berbunga banyak, bisa dimanfaatkan untuk mengharumkan ruangan."]

14164581041049201688
14164581041049201688
[/caption]

*Semua foto adalah koleksi pribadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun