Mohon tunggu...
Yustia Sardani
Yustia Sardani Mohon Tunggu... Editor - Yustia

Mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Mesin Penerjemah Bukan Penggeser, Kolaborasikan untuk Peran Penerjemah

7 Desember 2019   21:34 Diperbarui: 7 Desember 2019   21:34 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pentingnya seorang penerjemahan terutama pada bahasa Inggris terbukti dan berlaku pada hasil penerjemahan bila dibandingkan dengan terjemahan mesin terjemahan. Hasil terjemahan teks pada penerjemahan lebih dikatakan kurang akurat karena penerjemahannya didesain mengartikan pada kata per kata. Sementara dalam satu kata dari bahasa sumber bila diartikan ke dalam bahasa sasaran menghasilkan penafsiran arti lebih dari satu untuk satu kata dari bahasa sumber. Hal ini dapat merubah posisi makna antara teks bahasa sumber dengan teks bahasa sasaran. Pada dasarnya teknologi meninggalkan tata kepekaan budaya, padahal bahasa sangat berhubungan erat dengan budaya. Berbeda dengan seorang penerjemah karena kewajibannya untuk tidak abai dari memperhatikan aturan, kebudayaan, frasa, serta klausanya dalam bahasa sumber.

Perlu Memperhatikan Makna yang Sepadan

Proses pengalihan isi, makna, dan pesan itu merupakan proses batin karena proses tersebut berlangsung dalam pikiran penerjemah yang tidak tampak oleh mata (Wuryantoro, 2011 : 5). Perubahan makna ketika proses dalam menerjemahkan wajar terjadi---hal ini dalam kesepadanan kata---namun penerjemah diharuskan untuk mencegah perubahan tersebut. Penerjemah dituntut selain menguasai dua bahasa, bahasa sumber dan bahasa sasaran, tetapi juga dituntut mampu memahami padanan makna yang sesuai dan yang terkait juga pada latar belakang budaya dan masyarakat serta ideologinya dari bahasa sumber yang bersangkutan. Hal ini agar menghasilkan terjemahan yang tepat sesuai dengan teks bahasa sumber.

Bahasa Slang

Bila melihat bahasa Inggris itu sendiri, mereka memiliki bahasa slang yang banyak dan acap kali digunakan dalam percakapan sehari-hari sebagai bentuk ekspresi dalam berdialog. Slang adalah jenis bahasa yang ada pada percakapan dari kelompok sosial tertentu, biasanya remaja, namun tidak menutup kemungkinan oleh kelompok usia lainnya dalam situasi informal. Slang ini sifatnya musiman, artinya begitu muncul atau dibuat kemudian kontan digunakan dalam percakapan sampai munculnya slang yang lebih terbaru namun tidak sampai menghilang slang sebelumnya. Nah, untuk menghadirkan kualitas terjemahan yang baik, adakalanya untuk kata slang ini untuk tidak langsung hanya dengan menerjemahkan menggunakan mesin penerjemahan. Seperti pada pengalaman menerjemahkan kata slang "Chicken". Kata tersebut memiliki makna lain bila diparalelkan dengan kalimat tertentu. Chicken yang pada umumnya memiliki arti "(Hewan) ayam", dan akan memiliki maksud "(Sifat) pengecut" seperti pada kalimat "Why don't you fight me? You're a chicken". Pada kalimat tersebut pendialog bermaksud menggunakan makna "Pengecut" dan berkemungkinan besar untuk salah bila menggunakan penerjemahan dari mesin penerjemah karena menggunakan arti kata "Ayam" untuk setiap kata/bahasa sumber (Inggris) "Chicken".

Peribahasa (Proverb)

Mesin penerjemahan juga memiliki permasalahan pada penerjemahan bahasa Inggris jenis peribahasa. Peribahasa adalah sebuah kalimat ungkapan yang bentuknya singkat dan padat namun memiliki makna yang penuh. Pada pelaksanaannya dalam menerjemahkan, proses dalam mengidentifikasi untuk dapat membedakan suatu kata yang berkelompok itu termasuk ke dalam jenis frasa, klausa, ungkapan, atau peribahasa diharapkan dikenalinya dengan jeli dan ini telah menjadi poin superioritas bagi penerjemah karena sudah menjadi desakannya dalam berprofesi. Peribahasa bentuknya diciptakan bergantung dan pengaruh dari budaya dan adat setempat. Karena berkaitan dengan budaya, maka penerjemahan peribahasa tidak bisa dilakukan dengan pengertian kata per kata. Solusi terbaiknya adalah melakukan penyetaraan dua peribahasa, yaitu peribahasa dari bahasa sumber (bahasa Inggris) dengan peribahasa dari bahasa sasaran agar pengguna bahasa sasaran dapat mengerti dan menikmati peribahasa yang berasal dari bahasa sumber. Contoh keserasian makna dari dua peribahasa, seperti "Kill two birds with one stone" dengan "Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui". Mungkin salah satu contoh peribahasa dari bahasa sumber tersebut bila diartikan akan menjadi "Membunuh dua burung dengan satu batu". Akan tetapi, ini dapat menyebabkan anggapan oleh bahasa sasaran bahwa kalimat tersebut tidak termasuk ke dalam peribahasa dan pengguna bahasa sasaran akan kemungkinan besar menganggap bahwa kalimat tersebut hanyalah kalimat biasa dari hasil penerjemahan. Padahal yang sebenarnya kalimat "Membunuh dua burung dengan satu batu" adalah peribahasa namun merupakan hasil penerjemahan dari peribahasa bahasa sumber. Agar peribahasa tersebut mendapat perlakuan proses translasi tanpa merubah makna dan tanpa berubah menjadi kalimat biasa, maka hal ini menyerasikan dengan peribahasa dari budaya lain oleh peran penerjemah sangat diperlukan. Pencocokkan dua peribahasa yang berkaitan dengan budaya yang berbeda akan berhasil bila penerjemah berperan di sini. Proses pencocokkan tersebut dapat juga dengan melihat dari kesamaan makna.

Bahasa Formal dan Informal

Pada situasi kelas sosial di suatu wilayah akan mempengaruhi bahasa tersebut digunakan. Bahasa yang digunakan untuk tingkat sosial tertentu umumnya terbagi menjadi dua, yaitu bahasa formal dan bahasa informal. Kelas sosial dikelompokkan bergantung pada pihak yang berbicara, lawan bicaranya, dan konteks yang dibicarakan. Beberapa kosakata lain yang dapat dijadikan contoh perbedaan antara bahasa Inggris formal/informal termasuk commence/begin, adjourn/postpone, convene/meet, forward/send, advise/inform (Muh Arif Rokhman, 2006 : 17). Permasalahan yang sering terjadi di dalam aktivitas menerjemahkan dengan mesin adalah hasil penerjemahan yang lumayan kurang memenuhi kebutuhan yaitu sedang memerlukan bahasa formal atau sebaliknya. Penerjemahan menggunakan mesin akan cenderung menerjemahkan tanpa memutuskan terlebih dahulu teks yang akan diterjemahkan akan ke arah formal atau tidak untuk menyesuaikan keinginan penggunanya. Bahasa Inggris memiliki book (informal) dan reserve (formal) untuk arti memesan. Sehingga dalam menerjemahkan diperlukan peran penerjemah secara langsung atau memperbaiki kembali tentang kekurangan mesin penerjemah, dalam hal ini ialah bahasa formal dan informal.

Idiom

Bahasa Inggris juga memiliki ungkapan yang membuatnya menjadi istimewa secara makna, yang biasa kita sebut dengan idiom. Idiom pada kalimat bahasa inggris tersebut bila diterjemahkan menggunakan mesin penerjemahan akan terkesan aneh meskipun pada aslinya memiliki makna yang bagus. Idiom bahasa inggris biasanya menggunakan analogi dan metafora, serta maknanya tumbuh setelah kata-kata itu digabungkan. Ketika proses penerjemahan dengan metode pendekatan makna, ini sangat bertolak belakang dengan prinsip kerja mesin terjemahan yang seringkali mengartikannya dalam kata per kata. Kunci idiom ialah tidak mengartikan atau membaca secara harfiah dan inilah peran seorang penerjemah yang memiliki kelebihan dengan ilmu teorinya untuk mempelajari dalam konteks supaya bisa memahami maknsa sebenarnya. Seperti pada kalimat 'Give me five', mesin penerjemahan seperti Google Translate akan memberikan hasil 'Beri saya lima' padahal makna yang dimaksud adalah menyuruh seseorang untuk tosan (high five). Dari sini, anda jadi berpikiran untuk tidak ingin salah menangkap artinya, bukan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun