Mohon tunggu...
Yusta ArisendySea
Yusta ArisendySea Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa

Hobi : suka membaca, menari, bernyanyi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gaya Kepemimpinan Lurah Dalam Meningkatkan Disiplin Kerja Pegawai di Kelurahan Baratajaya Kota Surabaya

9 Desember 2022   14:44 Diperbarui: 9 Desember 2022   14:55 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Program kerja merupakan hal penting yang harus disusun oleh seorang pimpinan dan anggota yang ada dalam organisasi untuk menentukan pekerjaan yang akan dilaksanakan pada suatu periode. Sebagaimana yang dikatakan oleh Arief (2014) bahwa “melalui program kerja maka sebuah organisasi dapat menentukan berbagai tugas dan pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk periode tertentu dan menganalisa hasil yang dicapai dari program yang disusun”. Sehingga dalam kepemimpinannya, Lurah perlu menyusun program kerja sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas-tugas yang harus dilakukan. Dengan demikian Lurah telah menerapkan gaya kepemimpinan transformasional. Hal ini dinilai karena kepemimpinan yang cenderung memberikan kepercayaan kepada bawahan, memberikan dorongan untuk melakukan pekerjaan dan memotivasi untuk selalu bekerja dengan lebih baik. Hal ini tentunya menjadi sangat penting, mengingat kondisi yang masih belum maju. Sehingga untuk mencapai kemajuan, memang diperlukan seorang pimpinan yang mampu memotivasi bawahan agar bekerja keras.

            Dalam penyelesaian tugas, pengarahan merupakan bimbingan dari pimpinan terhadap tugas- tugas yang harus dilakukan. Hal ini sesuai dengan pendapat Yukl (2010), karena untuk menyelesaikan  tugas bawahan harus mengerti dan memahami maksud dan tugas yang dilimpahkan kepadanya. Sehingga bawahan termotivasi untuk menghasilkan pekerjaan yang terbaik, karena ia merasa mampu menyelesaikan pekerjaannya dan hasilnya sangat diperhatikan pimpinannya. Pemberian pengarahan merupakan salah satu upaya meningkatkan motivasi kerja aparatur, khususnya dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan sebagaimana yang telah tercantum dalam Tupoksi. Walaupun kemampuan sumber daya manusia yang ada di Kelurahan Baratajaya kota Surabaya pada saat ini dinilai sudah cukup memadai, mengingat tugas dan beban yang dipikul untuk masa yang akan datang semakin kompleks dan berat, perlu terus dilakukan peningkatan kemampuan sumber daya manusia yang ada. Salah satunya yaitu dengan pelatihan atau training bagi Aparatur di Kelurahan Baratajaya kota Surabaya yang bertugas dan berkewajiban dalam pelaksanaan pelayanan karena dengan upaya ini, aparatur kelurahan akan mempunyai keahlian yang lebih baik.

            Penelitian ini menunjukkan bahwa peranan kepemimpinan Lurah dalam membina dan mengarahkan para pegawai atau bawahannya dalam penyelenggaraan pelayanan publik sudah dapat dilakukan dengan cukup efektif. Penyelenggaraan administrasi dapat dikatakan lengkap apabila pimpinan dalam hal ini Lurah sebagai pimpinan menjalankan tugasnya sebagai pengawas. Hal ini disebabkan pengawasan (controlling) menduduki posisi yang paling penting dalam penyelenggaraan administrasi. Sebagaimana yang dikatakan Danim (2004) bahwa tujuan dari pengawasan tersebut adalah untuk menilai apakah sasaran yang ditetapkan telah tercapai secara memuaskan atau tidak. Dengan demikian pengawasan dapat dikatakan sebagai proses, dimana pihak pimpinan melihat apakah penyelenggaraan administrasi pemerintah telah sesuai dengan apa yang semestinya. Bilamana belum sesuai maka perlu diadakan tindak lanjut. Menurut Hartanto (2017), peranan yang juga sangat penting dilakukan oleh setiap pemimpin  organisasi adalah melakukan pengawasan terhadap aktivitas dari orang-orang dan kegiatan dari unit- unit kerja yang dipimpinnya agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan efisien dan terhindar dari  penyimpangan. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa peranan kepemimpinan lurah dalam mengamati dan mengawasi para bawahannya sudah dapat diwujudkan dengan baik.

           

Faktor Pendukung Dan Penghambat Gaya Kepemimpinan Lurah Dalam Meningkatkan Disiplin Kerja Pegawai Faktor pendukung kepemimpinan dalam penyusunan program kerja dan kepemimpinan dalam pelaksanaan pengawasan sebagai berikut:

  • Adanya komunikasi yang harmonis antara atasan dan pegawai. Dengan adanya komunikasi antara pimpinan dan bawahan yang harmonis tentunya menjadi faktor pendukung terhadap tercapainya tujuan penyelenggaraan administrasi pemerintah di Kelurahan Baratajaya kota Surabaya. Hubungan antara Lurah sebagai pimpinan dengan aparatur dengan dukungan komunikasi yang harmonis merupakan kunci keberhasilan penyelenggaraan administrasi pemerintah di Kelurahan Baratajaya kota Surabaya.
  •  Sarana dan prasarana yang memadai hal inilah yang paling membantu seorang Lurah dalam menjalankan roda pemerintahannya.

Faktor penghambatnya sebagai berikut:

Kurangnya kesadaran pegawai akan pentingnya kedisiplinan dalam jam kerja adalah hambatan yang dialami lurah untuk meningkatkan disiplin kerja pegawai. Kesadaran pegawai umumnya berbeda-beda antara pegawai yang satu dengan yang lainnya dan pada dasarnya lahir dari niat yang sunggu-sungguh dari hati pegawai itu sendiri. Kurangnya kesadaran ini terlihat dari masih ada pegawai yang meninggalkan ruangan kerja tanpa izin pimpinan atau pulang kantor lebih awal.

KESIMPULAN

Gaya Kepemimpinan Lurah di kelurahan Baratajaya adalah gaya kepemimpinan Transformasional. Hal ini dilihat atau dinilai dari setiap penyusunan program kerja selalu melibatkan bawahan atau aparatur yang berada di kantor kelurahan Baratajaya, selain hal tersebut, Lurah di kelurahan Baratajaya dalam melakukan tugasnya sebagai pemimpin selalu melakukan pengawasan terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh aparatur secara preventif. Dengan gaya kepemimpinan transformasional tersebut dapat menimbulkan peningkatan disiplin kerja pegawai. Berdasarkan hasil penelitian mengenai gaya kepemimpinan dalam meningkatkan disiplin pegawai di kelurahan Baratajaya dapat disimpulkan sebagai berikut:

  • Gaya kepemimpinan sangat berpengaruh dalam peningkatan kedisiplinan kerja pegawai di kelurahan Baratajaya guna mencapai keberhasilan kerja sebagaimana dengan tujuan awal instansi.
  • Pimpinan seringkali menemukan hambatan didalam pelaksanaan disiplin kerja, adapun hambatan yang ditemui adalah kurangnya kesadaran diridan kurangnya tanggung jawab yang dimiliki para pegawai. Sehingga untuk mengatasi hambatan tentang kurangnya kesadaran dan kurangnya tanggung jawab ini, Lurah hendaknya melakukan pembinaan untuk meningkatkan disiplin kerja pegawai dengan penyampaian motivasi dan pendekatan lebih intensif kepada para pegawai yang bermasalah dengan kedisiplinan.

DAFTAR PUSTAKA

Alamsyah, M. N. (2020). Pelaksanaan Good Governance Di Kantor Kecamatan Palu Barat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun