Mohon tunggu...
Yusrizal Helmi
Yusrizal Helmi Mohon Tunggu... Desainer - Things

Just coffee and stories

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Being or Beyond 4.0?

23 Februari 2020   14:21 Diperbarui: 23 Februari 2020   14:24 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maka menjadi sebuah pertanyaan besar dalam masa depan 4.0; "di mana letak jati diri manusia untuk bisa disebut sebagai manusia?"

Meski Jepang sudah mencoba menjawab hal tersebut dengan menghadirkan society 5.0, tapi apakah benar-benar akan menjadi sebuah jawaban? Sedangkan di sisi lain, batasan kecerdasan buatan meski telah terjadi kesepakatan, namun secara hukum belum atau bahkan tidak memiliki batasan. Dan sialnya, kecerdasan buatan memiliki perkembangan yang sangat pesat.

So, being or beyond sapiens 4.0? Menjadi manusia dengan jati diri manusia seutuhnya adalah sebuah keharusan. Jika tidak? bukan kemustahilan jika pada akhirnya kemanusiaan manusia terdegradasi oleh buatannya sendiri.

Malang, -

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun