Mohon tunggu...
Yusrin  TOSEPU
Yusrin TOSEPU Mohon Tunggu... Dosen -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Periset di LSP3I Region V Sulawesi Pusat Makassar. Ketua Lembaga Kajian Forensik Data dan Informasi KAVITA MEDIA Makassar Penggiat Literasi Media ICT (Information and Communication Technology)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Dosen dan Mahasiswa Harus Menjadi Manusia Pembelajar

5 Juli 2018   23:47 Diperbarui: 9 Juli 2018   00:04 3645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Shutterstock.com

Kedua, ia suka berbagi ilmu dengan teman atau orang lain. Merupakan keunikan ilmu, ia tidak habis kalau dibagi, malah bertambah. Saya secara pribadi sering menekankan pada rekan dan anak didik bahwa orang yang sadar tentang manfaat mengajarkan ilmu kepada orang lain, maka ia akan senang ketika melihat orang lain bisa mengerjakan suatu hal yang sebelumnya tidak dapat dikerjakannya. Ia akan bergembira ketika melihat orang lain, lebih mengerti dan memahami sebuah persoalan dari yang sebelumnya dalam kebodohan.

Ilmu tidak akan pernah hilang dari diri kita. Ilmu yang dibagikan justru akan menjadi ilmu yang berkah, sperti pohon yang berbuah. Jika seseorang membagikan ilmu, maka ilmunya akan semakin bertambah. Dengan mengajarkan ilmu, ilmu yang dimiliki akan semakin menancap kuat dalam sanubarinya.

Ketiga, selain berbagi, manusia pembelajar, Rajin memperluas ilmu pengetahuan dengan dua cara. Pertama, dengan membedol batas horizon pengetahuan kita. Kedua, dengan cara keluar dan melepaskan diri dari zona kenyamanan. Diperlukan keberanian dan teknik tersendiri untuk bisa keluar dari kungkungan zona kenyamanan.

Keempat, ia memiliki kontribusi bagi kemajuan ilmu dan kemanusiaan. Dalam hakikatnya ilmu tak terpisahkan dari agama, karena ilmu tidak untuk ilmu, tetapi untuk kemaslahatan umat sebagai wujud pengabdian kepada Allah SWT.

Kelima, ia memiliki sifat rendah hati dan tawadhu. Meskipun berpengetahuan sangat luas serta memberi kontribusi besar bagi kemajuan ilmu dan peradaban, para pembelajar sejati tidak pongah dan tidak besar kepala. Mereka tetap rendah hati, ibarat filosofi padi, makin berisi, makin tunduk ke bawah.

Demikian catatan singkat ini semoga bermanfaat. Salam Pendidikan Tinggi Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun