Setelah mendapat tanggapan dari berbagai pihak mengenai keputusannya untuk tidak memiliki anak Gita Savitri memberikan penjelasan di Insta Stories miliknya.Â
Dalam salah satu postingannya yang tidak lain respon atas pertanyaan netizen ia mengatakan "Di kamus idup gw, 'tiba-tiba dikasih' is very unlikely. Menurutku, lebih gampang gak punya anak daripada punya anak karena banyak banget hal preventif yang biasa dilakukan untuk tidak punya."
Beberapa waktu lalu persoalan mengenai keputusan tidak memiliki anak atau child-free ramai diperbincangkan bahkan menjadi tranding topik di Twitter. Persoalan yang sebenarnya bagi masyarakat Indonesia masih tabu menjadi ramai setelah pengakuan YouTuber Gita Savitri untuk tidak memiliki anak.Â
Dilansir dari berbagai sumber, Gita Savitri yang telah menikah selama tiga tahun sejak 2018 dengan Paul Andre masih tetap dengan prinsip untuk tidak memiliki anak. Menganggap bahwa anak adalah tanggung jawab besar dan enggan memiliki beban adalah alasan pasangan tersebut memilih tidak memiliki anak.
Setelah lama berdebat tentang jenis kelamin anak seperti anggapan bahwa anak laki-laki lebih berharga dibandingkan anak perempuan. Kemudian perdebatan jumlah anak, antara anggapan banyak anak banyak rezeki dengan dua anak saja cukup.Â
Kini kita diramaikan dengan perdebatan apakah akan memiliki anak atau tidak. Namun bila kita melihat jauh ke belakang istilah child-free telah ada sejak 1901 lalu. Sedangkan untuk praktiknya sendiri jauh lebih lama lagi sebagaimana dapat dilihat dalam Historical Trends In Childlessness.Â
Di Bumi bagian Barat terdapat proporsi yang sangat tinggi dari wanita yang tidak memiliki anak (berusia di atas 45 tahun) dalam populasi yang lahir antara tahun 1850 dan 1914.Â
Ini adalah di antara wanita yang sudah menikah dan belum menikah. Tingkat tidak memiliki anak sangat tinggi di Australia, mencapai lebih dari 30 persen untuk wanita yang lahir antara tahun 1890 dan 1914.
Beberapa faktor di balik kondisi tersebut adalah rendahnya tingkat pernikahan karena cara populasi didistribusikan antara kota dan daerah pedesaan, menunda pernikahan atau mengurangi tingkat pernikahan dalam menanggapi keadaan ekonomi dan peristiwa internasional seperti perang, dan 'laki-laki. -kekeringan' atau fenomena 'surplus perempuan' sekitar pergantian abad kedua puluh.
Dalam sebuah laporan yang berjudul Childlessness Falls, Family Size Grows AmongHighly Educated Women menunjukkan bahwa persentase wanita di Amerika berusia sekitar 40 tahun yang tidak memiliki anak berada pada tingkat terendah selama 20 tahun. Pada tahun 2014, sebesar 15% wanita yang berusia antara 40 sampai 44 tahun tidak melahirkan anak.Â
Di mana turun dari sebelumnya 20% pada tahun 2005. Atau dapat dikatakan bahwa jumlah wanita yang memilih untuk tidak memiliki anak biologis meningkat cukup pesat.Â