Mohon tunggu...
yusril iza
yusril iza Mohon Tunggu... Lainnya - Volunteer

Belajar dari hal yang sederhana

Selanjutnya

Tutup

Politik

Perjalanan Negara Super Power dalam Sistem Ekonomi Kapitalisme Dilihat dari Perspektif Lenin

24 Maret 2024   22:53 Diperbarui: 25 Maret 2024   06:34 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar dari https://www.shutterstock.com/

Ekspor Modal Negara

Sistem ekonomi kapitalisme adalah produksi barang dagangan pada tahap perkembangannya yang paling tinggi, dengan tenaga kerja itu sendiri menjadi suatu barang dagangan. Inggris menjadi negara kapitalis sebelum yang lain, dan pada pertengahan abad ke 19 setelah mengadopsi perdagangan bebas, diklaim sebagai bengkel dunia, atau pemasok barang-barang manufaktur ke semua negara. Ekspor Kapital mempengaruhi dan sangat mempercepat perkembangan sistem ekonomi kapitalisme di Negara-negara tujuan ekspor. Sementara, ekspor kapital mungkin sampai taraf tertentu, cenderung menahan perkembangan di negeri pengekspor kapital.

Seperti Cina yang menjadi negara adidaya yang melakukan ekspor modal di berbagai negara. China pada 2020 masih peringkat satu, di mana China pada 2020 mencapai $2.591,12 miliar atau hampir dua kali lipat nilai ekspor Amerika Serikat. Karenanya sebagai super power kebutuhan ekspor modal muncul dari fakta bahwa di beberapa negara kapitalisme telah menjadi matang dan modal tidak dapat menemukan lapangan untuk investasi yang menguntungkan. Negara-negara pengekspor modal hampir selalu dapat memperoleh keuntungan tertentu, yang karakternya menyoroti kekhasan zaman kapital keuangan dan monopoli. 

Ekspor kapital bisa mengambil bentuk investasi industri atau pinjaman utang. Kasus pinjaman ini diberikan dengan ketetapan bahwa sebagai pinjaman itu akan dipakai untuk membeli barang tertentu dari negara kreditor. Selama tahun 1890-1910 Prancis sangat sering menggunakan cara yang seperti ini. Ekspor, kapital menjadi cara untuk mendorong ekspor barang. 

Negara kreditor mendapatkan keuntungan ekstra dari pembelian barang, selain dari bunga utang. Dengan demikian modal keuangan, secara harfiah bisa menyebarkan jaringannya ke seluruh negara di Dunia. Peran penting dalam hal ini dimainkan oleh bank yang didirikan oleh koloni dan cabangnya. Negara-negara pengekspor modal telah membagi dunia di antara mereka sendiri dalam arti kiasan dari istilah tersebut dengan modal keuangan telah menyebabkan pembagian dunia yang sebenarnya.

Pembagian Dunia Salah Satu Alternatif untuk  Keuntungan

Pembagian Dunia merupakan ciri dari super power dalam memetakan wilayah yang untuk menjadi titik akumulasi dan ekspansi perusahaan. Biasanya perusahaan-perusahaan besar memiliki saingan yang cukup ketat dalam menjajah negara-negara terbelakang, terutama memiliki sumber daya alam. Pembagian ini melalui kerja sama internasional yang memiliki kepentingan. Dituliskan dalam sebuah kisah pembentukan Kartel kereta api internasional. Di mana kartel ini dibagi di negara-negara yang melakukan perluasan. 

Upaya pertama yaitu pabrikan kereta api Inggris, Belgia, dan Jerman untuk membentuk kartel semacam itu yang telah dilakukan sejak tahun 1884 atau selama depresi industri yang parah. Di mana pembagian itu Inggris raya mendapatkan 66 persen, Jerman 27 persen, Belgia 7 persen. Pembagian Dunia ini, diwujudkan dengan pengelompokan aliansi. Aliansi ini merupakan suatu perjanjian yang di dalamnya, membahas ekonomi, politik dan keamanan. Sebagai Negara super power seperti, Cina, Amerika Seikat dan Rusia  telah menempatkan posisi yang paling atas dalam sebuah aliansi tersebut. 

Pada pembagiannya ada aliansi BRICS (Brazil, Rusia, India, Cina, South Afrika) dan Aliansi NATO yang terdiri dari 31 Negara. Kedua aliansi ini, tidak jarang melakukan perang, baik secara ekonomi sampai kepada militerisasi. Kedua aliansi ini memiliki ketentuannya sendiri, dan memang menjadi aliansi dalam mengamankan kekuasaan perusahaan di dalamnya. Seperti yang sudah dijelaskan bahwa selain negara membagi-bagi antara asosiasi kapitalis. 

Asosiasi memerlukan adanya kapital Finance yang dapat mendorong kemajuan yang lebih cepat. BRICS untuk dapat mengakumulasi modalnya, perlu membuat adanya perbankan yang memang akan memutar akumulasi modal uang secara lebih aktif. Untuk mengakomodirkan itu, BRICS membentuk Bank bernama New Development Bank. Adapun program dari BRICS yaitu Clean Energy and Energy Efficiency, Transport Infrastructure,Water and Sanitation, Environmental Protection, Social Infrastructure,Digital Infrastructure.  

Sama halnya dengan NATO yang memiliki Bank NATO dalam menjawab pembiayaan untuk organisasinya sampai kepada pembiayaan militerisasi.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun