Mang!!Â
Rumah adat panggung memiliki dampak positif bagi lingkungan hidup yang bebas dari bencana banjir.
1. Rumah panggung pelindung dari banjir, dengan tingginya rumah, menyebabkan masyarakat tidak akan mengungsi terhadap bencana banjir. Dengan struktur kayu yang kokoh dan kuat, sehingga tidak mudah runtuh.
2. Rumah panggung mengurangi situasi cuaca panas, sebab dengan menggunakan bahan kayu dengan atap terbuat dari tanah, dengan  ventilasinya banyak baik dari bawah dan jendela membuat angin dan suasana yang sejuk.
3. Rumah panggung ini, ramah terhadap lingkungan hidup. Menurut Center for International Forestry Research (CIFOR) penggunaan ruang bawah dapat digunakan untuk membudidayakan berbagai tumbuhan yang memiliki nilai gizi, obat tradisional, keindahan (tanaman bunga), ekonomi dan konservasi. Selain itu, rumah panggung tidak memerlukan banyak tanah yang menutupkan ruang air, sehingga dapat dikatakan, bahwa rumah panggung tidak merusak rawa-rawa yang ada, dan tidak menimbulkan penumpukan air, sehingga mengakibatkan banjir.
4. Penghuni rumah panggung tidak hanya satu keluarga. Sebagaimana dulu, orang tua bahkan penulis sendiri, masih memiliki adat seperti tinggal rumah bersama bibi dan paman. Rumah panggung memiliki ruang kamar yang banyak, jadi bisa tinggal dengan beberapa keluarga. Menurut penulis, rumah panggung efektif untuk mengurangi pembangunan rumah, yang mengakibatkan banyak lahan yang dipakai.
Mang!! Mungkin yang penulis tuliskan sebagai kepedulian bersama, dalam rangka menjaga lingkungan hidup, melalui kelestarian adat. Jadi penting sekali untuk merawat dan menjaga adat Wong Palembang, untuk tanah kita dan kelestarian kita. Solusi untuk lingkungan hidup yang bebas dari banjir, ialah menindak bagi masyarakat yang sering melakukan penimbunan rawa. Begitu juga dengan proyek pembangunan Pemerintah Kota, harus dilihat untuk membangun, supaya tidak menyebabkan adanya penumpukan air, yang kemudian meluas. Sanksi yang diberikan tidak hanya membuat oknum akan jerah, tentunya, strategi yang dibuat yaitu adalah melakukan sosialisasi melalui kesadaran adat yang sesuai dengan upaya pencegahn bencana bajit itu sendiri.
Mokaseh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H