Assalamualaikum wr wb
Alhamdulillah kita dipertemukan kembali dalam pembahasan terakhir ini, dimana dalam pembahasan ini akan mengkaji tentang internalisasi nilai-nilai pesantren dalam budaya. Pada tema kali ini akan membahas tiga sub tema yaitu pengertian nilai-nilai budaya pesantren, proses internalisasi nilai pesantren, dan urgensi nilai-nilai pesantren di era milenial ini. Langsung saja kita bahas satu per satu materinya.
Pertama yaitu pengertian nilai-nilai budaya pesantren, kata nilai dalam bahasa inggris biasa disebut dengan value dan dalam bahasa latin disebut dengan valere. Secara mendasar nilai merupakan konsep yang menunjukkan kepada hal yang dianggap "berharga" di dalam kehidupan manusia, yaitu tentang apa yang dianggap layak, penting, baik, benar, serta dikehendaki olwh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Spranger, nilai adalah suatu tatanan yang dijadikan panduan oleh individu untuk menimbang dan memilih alternatif keputusan dalam situasi sosial tertentu. Sedangkan menurut Danandjaja, nilai merupakan pengertian yang dimiliki seseorang akan sesuatu yang lebih penting maupun kurang penting, apa yang lebih baik atau yang kurang baik, serta apa yang benar dan jufa apa yang salah. Dapat kita simpulkan bahwa nai merupakan sebuah pelabelan yang diberikan kepada segala hal yang dianggap baik ataupun buruk. Dalam pembahasan kali ini, pesantren memiliki nilai-nilai yang berusaha ditanamkan kepada para santrinya, nilai-nilai tersebut diantaranya yaitu:
1. Akhlak karimah
2. Ibadah amliyah
3. Bacaan Al-Qur'an
4. Hafalan surat Al-Qur'an pilihan
5. Dedikasi dan loyalitas
6. Amanah dan tanggung jawab
7. Toleransi dan tenggang rasa
Ketujuh nilai-nilai tersebut diemban oleh pesantren untuk kemudian di transferkan kepada para santri yang menuntut ilmu di pesantren serta membawa kepada kebaikan bagi bangsa dan negara.
Kedua yaitu proses internalisasi nilai pesantren, terlebih dahuku kita membahas tentang apa itu internalisasi, internalisasi adalah proses individu untuk mengikat dirinya ke dalam nilai-nilai dan norma-norma sosial dari perilaku suatu masyarakat.
Dalam hal ini, nilai-nilai yang dimaksud yaitu ketujuh nilai yang ada dalam pesantren. Proses internalisasi nilai-nilai pesantren kepada para santri dilakukan secara terus-menerus tanpa henti. Setiap kegiatan yang ada di pesantren merupakan upaya yang dilakukan untuk menginternalisasikan nilai-nilai yang ada kepada para santri, sehingga mwnjadi suatu kebiasaan bagi para santri.
Ketiga yaitu urgensi nilai-nilai pesantren di era milenial, kita tahu bahwa di era saat ini perkembangan teknologi semakin tak terbendung. Banyak dari generasi muda kita yang fokus kepada "dunia maya" daripada di dunia nyatanya, sopan santun semakin memudar, tenggang rasa semakin sirna, dan amanah semakin musnah.
Pesantren memiliki tugas yang strategis dalam menyebarluaskan nilai-nilai positif yang ada kepada seluruh generasi milenial, sehungga generasi bangsa merupakan generasi yang tumbuh dan berkembang dibawah nilai-nilai islami.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H