Lihatlah...
Kerutan keriput melanda ibu pertiwi
Letupan ruang kekosongan mengisi kehampaan
Air mata yang keruh seakan akrab dengan suasana
Jeritan hati kerinduan para penanti keadilan
keadilan yang tak kunjung tampakÂ
Hanya mengisahkan kesensaraan yang sesak.
Lihat...
Belenggu-belenggu kemiskinan yang mengundang kelaparan
Para pengais sampah mencari secercah kehidupan
Menyandarkan bahu dibawah sang Garuda yang tak lagi gagah
Sayap-sayapnya telah patah terpinta bengisnya sang penguasa tahta
Sayap-sayapnya patah sebelum ia mengarungi luas dan canggihnya samudra peradaban .
Kini....
Hanya berkisahkan nama dan lambang yang tiada artiÂ
Artinya ada tapi sang penguasa yang tak lagi mampu membaca
karena budinya telah lenyap tertutup hasrat dan nafsu yang membabi buta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H