Sayap-sayapnya telah patah terpinta bengisnya sang penguasa tahta
Sayap-sayapnya patah sebelum ia mengarungi luas dan canggihnya samudra peradaban .
Kini....
Hanya berkisahkan nama dan lambang yang tiada artiÂ
Artinya ada tapi sang penguasa yang tak lagi mampu membaca
karena budinya telah lenyap tertutup hasrat dan nafsu yang membabi buta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!