Dewasa ini, perekonomian global dan peradaban manusia sudah semakin maju. Tak terkecuali perkembangan perekonomian yang terjadi di Indonesia. Saking pentingnya kemajuan perekonomian ini, Indonesia menjadikan UMKM sebagai pilar Ketahanan Nasional.
Mengapa bisa demikian? UMKM (Usaha Mikro atau Kecil dan Menengah), merupakan kelompok usaha yang memiliki persentase dan kontribusi besar bagi Indonesia. Kelebihan dari kelompok usaha ini, terbukti mampu bertahan terhadap berbagai macam perubahan hingga goncangan ekonomi.
Usaha yang memiliki kriteria UMKM sudah diatur dalam perlindungan hukum berdasarkan undang-undang. UMKM memiliki peran dan kontribusi yang besar, karena melalui UMKM kesempatan kerja dan penyerapan tenaga kerja menjadi semakin luas.
Selain itu, berkat UMKM pula Pembentukan Produk Domestik Bruto atau PDB meningkat. Tak hanya itu saja, bagi mereka-mereka yang memiliki pendapatan rendah untuk mengembangkan kegiatan ekonomi produktif, UMKM menjadi penyedia jaring pengaman.
Alasan UMKM Sebagai Pilar Ketahanan Nasional
Kita perjelas lagi, dalam perekonomian nasional, UMKM memiliki peran yang sangat penting dan strategis. Meskipun demikian, pembangunan perekonomian melalui UMKM ini tidak pernah lepas dari peran masyarakat dalam pembangunan nasional.
Bukan hal yang mustahil bagi UMKM untuk menjadi pilar perekonomian Indonesia mengingat eksistensi UMKM sendiri yang cukup dominan. Tidak hanya sebatas potensinya yang besar dalam menyerap tenaga kerja atau pembentukan PDB saja.
Namun, UMKM memiliki jumlah industri yang besar serta terdapat pada setiap sektor ekonomi. Alasan lainnya, mengapa UMKM dapat menjadi pilar ketahanan nasional karena UMKM memiliki kelebihan dalam bidang pemanfaatan sumber daya alam dan juga padat karya.
Sektor utamanya seperti pertanian tanaman pangan, perkebunan, perdagangan, perikanan, peternakan, hingga rumah makan atau restoran. Selain itu, UMKM juga mampu menciptakan nilai tambah pada sektor hotel, persewaan, jasa perusahaan dan kehutanan, serta keuangan.
Menariknya lagi, UMKM dan usaha besar bukan menjadi pesaing, tetapi keduanya saling melengkapi. Pasalnya, sektor usaha besar dapat meliputi industri pengolahan, komunikasi, pertambangan, listrik, dan gas.
Dari sinilah kita dapat mengambil garis besarnya jika UMKM dan usaha besar saling membutuhkan. Meskipun begitu, UMKM tetap lebih dominan dalam penyerapan tenaga kerja dan kontribusinya terhadap pendapatan dan ketahanan Nasional.
Karakteristik UMKM di Indonesia
UMKM memiliki empat karakteristik yang menjelaskan posisinya sebagai pilar Ketahanan Nasional. Karakteristik pertama, berbeda dengan usaha besar yang membutuhkan modal lebih banyak, UMKM tidak memerlukan modal besar, sehingga dalam pembentukannya tidak sesulit usaha besar.
Kedua, hampir semua jenjang pendidikan bisa bekerja di UMKM, karena tenaga kerja yang dibutuhkan tidak mengharuskan memiliki pendidikan formal tertentu. Karakteristik ketiga, umumnya UMKM berada di pedesaan, sehingga tidak membutuhkan infrastruktur seperti perusahaan besar. Terakhir, ketika Indonesia berada dalam krisis ekonomi, UMKM terbukti memiliki ketahanan yang lebih kuat.
Keunggulan UMKM Sebagai Pilar Ketahanan Nasional
UMKM sendiri memiliki dua keunggulan utama yang mampu membuatnya bertahan dalam jangka waktu yang lama. Apa sajakah itu? Berikut ini adalah pembahasan selengkapnya.
1. Mudah dalam Mengadopsi dan Mengimplementasikan Teknologi Baru
UMKM sebagai pilar Ketahanan Nasional, juga karena salah satu keunggulan utamanya ini. Usaha Mikro atau Kecil, dan Menengah, mampu menciptakan inovasi dalam bisnis.
Bagaimana tidak? UMKM sangat mudah dalam mengadopsi dan mengimplementasikan teknologi baru. Berkat adopsi teknologi baru inilah, UMKM dapat meningkatkan pertumbuhannya dan daya saing bisnis.
UMKM juga tidak memiliki birokrasi yang rumit. Bahkan, untuk struktur organisasinya saja masih relatif ramping.Dengan begitu, komunikasi dan koordinasi antar managerial level dapat dilakukan dengan lebih mudah.
2. Memiliki Hubungan Baik dengan Karyawan
UMKM merupakan sektor bisnis yang mampu menjaga hubungan baik antar karyawan. Alasannya, tak lain karena memiliki jumlah karyawan yang masih relatif sedikit. Selain itu, dalam segi fleksibilitas bisnis, UMKM lebih mudah untuk menyesuaikan bisnis dengan kondisi yang serba dinamis ini.
Dalam masa seperti sekarang ini, dimana revolusi industri sudah mencapai 4.0 penerapan teknologi semakin dijunjung tinggi. Namun, bagi UMKM sendiri teknologi tersebut menjadi salah satu faktor penting bagi kemajuannya.
UMKM juga menunjukkan konsistensi dalam penerapan strategi untuk mempertahankan kelanjutannya di masa depan. Maka dari itulah, tak heran jika UMKM sebagai pilar Ketahanan Nasional sangat berpengaruh dan memiliki peranan yang sangat besar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H