Kata-kata yang sederhana, kata Nezar, tapi dia seperti menemukan seteguk tonik bagi hati yang risau. Dia seperti menemukan sepotong doa untuk memohon kekuatan penguasa alam semesta.Â
"Enam belas tahun kemudian saya baru tahu bahwa Fikri Yathir itu adalah nama alias KH Jalaluddin Rakhmat," tutur Nezar.
Inna lillahi wa Inna ilaihi rojiun. Pileuleuyan, selamat jalan, Kang. Lapang dan terang jalan Akang di sana. Alfatihah. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!