Mohon tunggu...
Yusran Darmawan
Yusran Darmawan Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Tinggal di Pulau Buton. Belajar di Unhas, UI, dan Ohio University. Blog: www.timur-angin.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Lelaki Kurus di Belakang Baliho Garuda

9 April 2014   20:57 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:52 1705
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melihat Poniman, aku dicekam kesedihan. Setelah puluhan tahun republik ini merdeka, namun pria seperti Poniman tetap saja menjamur di kota-kota. Telah beberapa kali presiden berganti, namun kemiskinan pria seperti Poniman menjadi realitas yang selalu hadir di mana-mana. Ada banyak politisi dan kandidat presiden yang balihonya memenuhi jalan-jalan. Ada banyak janji yang terucap di setiap lima tahun.

Tapi manusia-manusia seperti Poniman terus bertambah. Mereka adalah potret buram negeri yang para elite politiknya adalah mereka yang rela menghabiskan miliaran uang demi iklan televisi. Politisinya adalah para koruptor yang pandai berkongkalikong dengan sesamanya, menguras uang rakyat, lalu berpindah-pindah dengan kendaraan mewah berharga miliaran rupiah, kemudian tidur di atas kasur empuk di rumah-rumah yang serupa istana.

Di tengah bombardiran janji politisi, Poniman justru kuat menjalani hari-harinya. Ia tetap bekerja dengan segala energi terbaik, demi memastikan dirinya tetap melihat matahari. Ia menganyam impian dari gerobak tua itu. Tapi ia bekerja keras dan bertindak jujur dalam setiap harinya. Ia tak pernah memberi janji, tapi selalu berusaha menyenangkan semua orang. Di tepi apartemen itu, ia tak pernah lelah tersenyum dan bersahabat dengan siapa saja.

Tanah air kita menyimpan banyak sosok hebat sebagaimana dirinya. Sayang, mata kita sering hanya terpaku pada mereka yang menjalani hari di dalam mobil mewah, atau di atas kuda-kuda mahal. Jika sejenak melihat ke bawah, menyaksikan denyut nadi lelaki seperti Poniman, barangkali kita akan sama sadar bahwa negeri ini tak pernah ekurangan harapan. Bahwa negeri ini selalu punya kekuatan yang terletak pada keberanian dan daya tahan warganya menghadapi kehidupan yang kian lama kian sulit.(*)

BACA JUGA:

Pusaka Kerambit dalam Film The Raid 2



Mamasa, Surga Gaib di Pegunungan Sulawesi

Kiat Cerdik Kalahkan Jokowi

Inspirasi Athirah, Ibunda Jusuf Kalla

Perginya Seorang Perempuan Bersuara Lembut

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun