Mohon tunggu...
yusra Safitri
yusra Safitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

yusra Safitri, lahir di Meulaboh, aceh barat. Sedang menempuh pendidikan di STAIN Teungku Dirundeng, meulaboh dan senang membaca.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

"Fake Friend, Penyebab, Solusi, Untuk mendapatkan Hidup Yang Lebih Baik Hidup Y

17 November 2024   13:20 Diperbarui: 19 November 2024   17:23 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

b. Kehilangan Kepercayaan

Sulit untuk percaya pada orang lain setelah dikhianati. orang yang sudah mengalaminya akan menganggap teman yang tulus itu tidak ada, mementingkan diri sendiri, atau bahkan tumbuh menjadi orang yang datang ke orang lain hanya ketika ada perlu.

Fake friend itu  merugikan dan membuang waktu berharga, jadi ada beberapa cara untuk mencegahnya supaya dia tidak mudah mencecoki kehidupan kita, cara-caranya sebagai berikut:

- Selektif dalam Memilih Teman
Pilih teman yang menunjukkan integritas dan ketulusan melalui tindakan mereka, bukan hanya kata-kata.

- Kenali Tanda-Tandanya
Waspadai teman yang hanya muncul ketika butuh, suka menyebarkan gosip, atau sering bersikap manipulatif, seperti baik didepan tapi menggigit dibelakang, menyembunyikan kebohongan, playing victim, dan sebagainya.

- Bangun Batasan Sejak Awal
Tetapkan batasan pribadi untuk melindungi diri Anda dari perilaku yang merugikan, untuk menghindari orang-orang fake ini kita bisa bersikap tidak peduli, fokuslah pada diri sendiri, berikan hak untuk mendapatkan kenyamanan diri sendiri.

      

Jika kita ada teman yang fake, dan kita sudah sangat muak dan kehadirannya didekat kita membuat diri tidak nyaman, maka lakukan hal sebagai berikut.

a. Berbicara Secara Jujur
Jika hubungan masih bisa diperbaiki, sampaikan perasaan Anda dengan cara yang baik dan jelas. Jelaskan apa yang Anda rasakan dan bagaimana tindakan mereka memengaruhi Anda. Jika dia bersikap playing victim, maka lakukan tindakan selanjutnya, yaitu

b.  Mengurangi Interaksi
Jika situasi semakin merugikan, kurangi interaksi bertemu atau berkomunikasi dengan dia. kita lebih berani mengatakan tidak pada hal yang tidak kita setujui. misalnya dia meminta tugas yang sudah kita buat sendiri, kita tentu tidak setuju dengan permintaannya, mengingat kita perjuangan kita membuat tugas itu, kita punya hak untuk menolak memberikan nya, juga tujuannya supaya dia tidak keterusan meminta, dan tidak menganggap kita sebagai alternatif untuk mencapai tujuannya.

c. Cari Dukungan
Curhat pada orang terdekat atau keluarga supaya bisa membantu kita mendapatkan perspektif baru dan menguatkan mental kita. Misalnya, kita sudah tidak nyaman berinteraksi dengan dia, menguras energi, tapi dia adalah teman kita, Nah, supaya lebih tercerahkan,kita bisa meminta pendapat dan dukungan keluarga terkait masalah kita ini, supaya kita sendiri juga lega dan mengetahui apa yang harus dilakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun