Mohon tunggu...
Yus R. Ismail
Yus R. Ismail Mohon Tunggu... Penulis - Petani

suka menulis fiksi, blog, dan apapun. selalu berharap dari menulis bisa belajar dan terus belajar menjadi manusia yang lebih manusiawi.... berdiam dengan sejumlah fiksi dan bahasan literasi di https://dongengyusrismail.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ayam Kesepuluh

29 November 2019   09:34 Diperbarui: 29 November 2019   09:38 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Begini saja, Musang. Kami memang harus rela mengorbankan seekor dari kami," kata Bapak Ayam. "Boleh kalian ambil anak kami yang paling besar. Anak kami kan ada delapan ekor, ditambah kami berdua jadi sepuluh ekor. Hitung saja, atau tanya anak-anak kami yang nanti lewat ke sini, ayam kesepuluh adalah anak kami yang paling besar."

"Hehehe, Bapak Ayam bisa saja. Tahu keinginan kita," kata musang betina sambil tersenyum kurang ajar.

Bapak dan Emak Ayam lalu pergi cepat-cepat. Sepuluh menit kemudian datang anak ayam yang pertama. Sepasang musang itu mencegat.

"Tuan Musang, saya ini anak ayam pertama, berarti ayam yang ketiga. Si bungsu yang berbadan besar masih jauh," kata anak ayam itu.

"Kalau begitu, cepat kamu lewat," kata musang jantan.

Anak ayam itu segera berlalu. Sepuluh menit kemudian anak ayam kedua datang. Dia dicegat oleh sepasang musang yang mulai kelaparan itu. Terjadi lagi pembicaraan seperti tadi. Anak ayam itu pun selamat.

Ketika menunggu anak ayam yang ketujuh lewat, sepasang musang itu sudah tidak kuat menahan laparnya.

"Kenapa tidak kita tangkap saja semua anak ayam itu," kata musang jantan. "Meski badannya kecil-kecil, tapi kalau banyak kan bisa membuat kenyang juga."

"Huss...! Jangan berkata begitu," kata musang betina. "Sabar. Musang sabar itu akan dikasih makanan yang banyak."

Anak ayam ketujuh pun lewat. Dia ketakutan ketika melihat musang jantan menelan ludah. Dia takut musang itu menerkamnya.

"Kamu ayam keberapa?" tanya musang jantan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun