Humor Ala Gusdur, itu judul buku yang saya pilih. Anak saya langsung tertarik dengan permen di depan Customer Service (CS). Saya memperhatikan anak karena takut mengganggu.Â
Ternyata Ibu CS itu dengan tersenyum mempersilakan anak saya mengambil permen. Anak saya pun dengan gembira menghampiri ibunya yang sudah duduk di tempat tunggu.
Saya mulai membaca buku humor itu. Halaman awal berkisah saat Presiden Gus Dur menghadiri sebuah acara internasional. Pengisah anekdot ini adalah wartawan luar negeri yang saya lupa namanya. Menurut si wartawan, acara yang dihadiri para kepala negara dan wakilnya itu terasa sedikit tegang dan penuh ja-im alias menjaga image.
"Pemimpin negara yang kumplit adalah kami, dari Indonesia." Kira-kira Presiden Gus Dur berkata begitu. "Saya sebagai presiden tidak bisa melihat. Dan wakil saya, Ibu Mega, tidak bisa bicara." Hadirin tertawa sejenak. Tapi setelah itu suasana menjadi cair.
Baru anekdot pendek itu yang saya baca saat nama saya dipanggil. Tidak sampai lima menit aktivasi BCA mobile selesai, termasuk Ibu CS menerangkan yang saya tanyakan. Hah, segampang itu?Â
Pertanyaan itu lebih mengesankan lagi setelah saya mencoba bertransaksi. Selain bisa cek saldo, mentransfer juga bisa lewat hp. Ada lagi satu fitur BCA mobile yang membuat saya menyesal tidak sejak awal mengaktifkannya, yaitu fitur Cardless.
Fitur Cardless ini memfasilitasi nasabah untuk bertransaksi tanpa kartu atm. Tinggal memasukkan nomor handphone yang terhubung dengan BCA mobile dan Kode Transaksi, transaksi finansial pun bisa dilakukan. Tidak ada lagi raut wajah sedih atau muka masam karena ketinggalan kartu atm bagi pengguna fitur Cardless.
Saat pulang saya bergumam, "Pantes kalau September 2019 lalu BCA dipilih majalah Forbes sebagai salah satu perusahaan dari Indonesia yang masuk 200 besar se-Asia Pasifik yang berpendapatan di atas  1 miliar dolar AS."
Setelah itu hidup saya merasa lebih simpel.
Â
10-10-2019