Mohon tunggu...
Yusnia Muna
Yusnia Muna Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Resensi Novel

22 November 2018   16:32 Diperbarui: 22 November 2018   16:50 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

a. Judul resensi                   : Magic Hour

b. Data Identitas Buku

1. Judul Buku                     : Magic Hour

2. Penulis                            : Tisa TS dan Stanlen Meulen

3. Penyunting                     : Kahfie Julianto

4. Penyelarasan Akhir         : Andri Agus Fabianto

5. Penata Letak                   : Dwi

6. Jumlah Halaman             : 229

c. Isi Resensi

I. Pendahuluan

Memperkenalkan Tisa TS yang lahirdari pasangan Raden Laurentius Moerdawanto dan Maria Fransiska. Tisa TS adalah nama panggung dari Georgia Patricia Titi Sari. Lalu ada Stanlen Meulen yang berkolaborasi dengan Piyu Padi dalam pembuatan novel Sesuatu yang indah. Novel pertamanya Me and You versus The World.

Dalam novel Magis Hour ini Tisa Ts bersama dengan Stanlen Meunlen mampu membuat pembaca merasakan atau larut kedalam cerita. Dimana pembaca dapat merasakan senang, sedih, kecewa, marah dan sebagainya

Tema dalam novel ini adalah roman. Menceritakan tentang kisah atu perjalanan cinta seorang gadis yang bernama Raina.

Kritik pada novel ini adalah jalan cerita yang sederhana. Sehingga novel ini sedikit tidak seru.

Kesan terhadap buku ini adalah menarik dan wajib dibaca, dapat membuat pembaca larut dalam ceritanya. Menceritakan tentang kuatnya ikatan persaudaraan.

II. Tubuh/Isi

Ringkasan Cerita : 

            Raina dan Gweny adalah saudara tiri. Meski begitu mereka sangat akrab, sudah seperti sahabat atau bahkan saudara kandung. Sejak kecil mereka tinggal bersama ibu Gweny, Flora. Raina bekerja di toko bunga milik ibunya Gweny yang dipanggilnya Tante Flora.

            Suatu hari Tante Flora ingin menjodohkan Gweny dengan anak dari sahabatnya, Cindi. Akan tetapi Gweny tidak ingin menerima perjodahan ini karena ia merasa masih ingin hidup bebas, tidak terikat dengan ikatan pernikahan. Gweny pun meminta Raina menggantikan posisinya untuk bertemu dengan anak sahabat Tante Flora, namanya Dimas.

            Raina awalnya tidak ingin menerima permintaan dari Gweny, apalagi ia sempat mengalami kecelakaan saat mengantar buket bunga. Tapi akhirnya Raina bersedia mengiyakan keinginan Gweny. Ternyata setelah bertemu dengan Dimas, Raina merasakan kenyamanan. Hal-hal indah mereka lalui bersama hingga Raina merasa bahwa ia mulai jatuh cinta dengan Dimas. Begitu pun dengan Dimas.

            Hingga suatu saat sayangnya rasa cinta yang dirasakan Raina terhadap Dimas, justru membuatnya bimbang, bahkan panik. Karena ada cinta lain yang menantinya sejak kecil, yaitu cinta sahabatnya, Toby. Raina tidak mau kehilangan Toby, tapi dia sadar sudah menyakitinya. Di sisi lain, Toby juga disukai oleh teman sekerjanya di kafe. Namun Toby mengacuhkannya karena hatinya sudah tertambat para Raina.

            Saat Raina sudah sangat mencintai Dimas, Gweny ingin menemui Dimas. Hingga perasaan Raina untuk Dimas akhirnya berakhir. Dimas terus mencari Raina tapi ia enggan bertemu dengan Dimas. Hingga suatu hari sang sahabat yaitu Toby mengetahui bahwa penglihatan Raina mengabur. Hingga ia mengalami kebutaan yang diakibatkan oleh kecelakan yang pernah menimpanya.

            Alangkah malang nasib Raina yang mengetahui bahwa Dimas ternyata juga terserang penyakit yang membuatnya harus merenggang nyawa. Kegalauan Raina karena ditinggalkan oleh Dimas akhirnya terobati dengan kedatangan saudara kembar dari Dimas. Mereka pun memutuskan untuk menjalin hubungan.

Keunggulan

Banyak keunggulan novel ini. Novel ini tidak hanya menceritakan kisah cinta saja, tetapi juga juga tentang persahabatan dan persaudaraan. Dari segi bahasa, mudah dipahami atau sudah bahasa modern. Dan dari segi alurnya itu mengajak pembaca untuk masuk kedalam cerita. Dan dalam novel Magic Hpur ini penulis menyelipkan beberpaa foto yang dimana membuat pembaca merasa tertarik dan lebih berimajinasi. Penulis juga menuliskan beberapa kata-kata menarik atau motavasi yang dimana membaut pembaca ikut tersentuh saat membaca novel ini. Novel Magic Hour ini sangat cocok dengan kehidupan percintaan remaja masa kini, dimana remaja masa kini sangat menyukai cerita-cerita melow.

Kelemahan

Pada novel Magic Hour ini hanya sedikit kurangnya atau hampir tidak ada. Namun ada beberapa kosa kata yang susah dipahami dan penulisannya juga ada beberapa yang salah. Dan juga endingnya yang kuarang berkesan, dimana Dimas sebagai tokoh harus meninggal.

III. Penutup

Menurut saya, novel ini cukup baik untuk dibaca disaat waktu luang. Karena ceritanya yang ringan dan menarik tentang kisah cinta dan persahabatan atau persudaraan. Jadi dengan saudara harus akur dan saling mengalah. Tidak perlu berebut atau harus saling mengikhlaskan apa yang bukan menjadi hak milik kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun