Mayoritas responden merasa tidak kesulitan dalam memahami atau menggunakan EYD. Namun sebagian kecil mengalami kesulitan pada aspek tertentu yang perlu diperhatikan lebih lanjut, terutama untuk peningkatan pemahaman EYD dalam praktik.
Hasil survei ini menunjukkan bahwa literasi dianggap sebagai elemen penting yang mendukung kemampuan akademik, sosial, dan profesional mahasiswa. Literasi memungkinkan mahasiswa untuk berpikir kritis, mengevaluasi informasi, dan memahami isu global. Namun, berbagai hambatan, seperti beban akademik, dominasi media sosial, dan monotonitas bacaan, menghambat pengembangan minat literasi.
Relevansi EYD di era digital juga menjadi perhatian penting. Meskipun gaya komunikasi digital cenderung informal, penguasaan EYD tetap relevan dalam konteks formal, seperti tugas akademik dan dunia kerja. Temuan ini menegaskan perlunya penguatan pelatihan literasi dan bahasa di perguruan tinggi untuk meningkatkan kemampuan menulis mahasiswa.
Upaya untuk meningkatkan literasi di kalangan mahasiswa perlu mencakup penyediaan bacaan yang lebih menarik, pelatihan khusus dalam menulis akademik, dan pengembangan strategi pengelolaan waktu. Dengan demikian, mahasiswa dapat lebih memaksimalkan potensi literasi mereka untuk mendukung kesuksesan akademik dan profesional di masa depan.
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan hasil survei dengan metode pengumpulan data, pengembangan instrumen, lalu dilakukannya analisis data. Hasil analisis dapat disimpulkan:
Bagi mahasiswa literasi di anggap penting karena dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan analitis, meningkatkan kompetensi akademik, serta kesiapan dalam dunia kerja. Namun rendahnya minat literasi mahasiswa diakibatkan adanya keterbatasan waktu, monotonitas bacaan yang membuat mahasiswa enggan membaca, dan tidak sedikit mahasiswa lebih memilih menghabiskan waktunya untuk mengakses gadgetnya.
Saran
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan, berikut adalah beberapa saran yang dapat dijadikan acuan untuk meningkatkan pemahaman terhadap Ejaan yang Disempurnakan (EYD) di kalangan mahasiswa guna mendukung literasi bahasa:
1. Pemanfaatan teknologi