Di dunia ini banyak sekali orang yang menderita alergi. Saya bahkan memiliki teman yang alergi terhadap seafood dan daging ayam. Kalau dia konsumsi kedua makanan tersebut, kulitnya akan memerah dan gatal-gatal. Menurut Data Organisasi Alergi Dunia (WAO) pada tahun 2013 menunjukkan bahwa 30 - 40 persen masyarakat di dunia mengidap alergi. Hingga 550 juta orang di dunia menderita alergi makanan dan 7,5 persen anak mengalami alergi susu sapi.
"Yang sering menjadi pemicu adalah tungau debu rumah, konsumsi susu dan telur," katanya dalam acara SGM Eksplor Soya yang bertajuk #BundaTanggapAlergi di Rumah Maroko, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (10 April 2019).
Ada faktor lain yang dapat meningkatkan risiko alergi pada anak, yaitu riwayat alergi pada keluarga, kelahiran sesar, dan polusi udara. Besaran risiko alergi pada keluarga yaitu 40 - 60 persen jika kedua orangtua memiliki riwayat alergi; 20 - 30 persen jika salah satu orangtua memiliki riwayat alergi; 60 - 80 persen jika kedua orangtua memiliki manifestasi sama; 25 - 30 persen jika saudara kandung memiliki riwayat alergi; dan 5 - 15 persen jika orangtua tidak memiliki riwayat alergi.
Gejala alergi dapat terjadi di saluran pernapasan, kulit dan saluran pencernaan. Alergi pada kulit berupa eksim, urtikaria/biduran/kaligata, dan angioderma (bengkak di kelopak mata/bibir). Alergi pada saluran pernapasan adalah hidung berair, bersin dan batuk kronis non infeksi. Sementara untuk saluran pencernaan alergi yang biasa muncul seperti sulit menelan, sering meludah, kolik, muntah, diare, konstipasi, dan gagal tumbuh.
Saya baru tahu, ternyata gejal alergi dan infeksi itu mirip. Lalu bagaimana cara membedakannya? Jika gejala alergi disertai dengan demam. sering terjadi pada siang hari dibandingkan malam hari, dan dahak/ingus berwarna hijau itu bertanda infeksi. Jika sebaliknya, berarti alergi.
Pencegahan Alergi
 Kalau begitu bagaimana caranya mencegah alergi sejak dini?
Dengan menerapkan 3K yaitu Kenali, Konsultasikan dan Kendalikan dapat mencegah terjadinya alergi.
Tidak hanya stunting, konsumsi makanan yang bergizi selama kehamilan, khususnya pada 1000 hari pertama kehidupan bisa mencegah alergi. Sesudah anak lahir, berikan ASI esklusif selama enam bulan. Setelah anak usia enam bulan, baru berikan makanan padat. Tidak perlu pantang makanan tertentu. "ASI adalah makanan yang sangat bernutrisi mencegah berbagai penyakit," ungkap Budi.
Selanjutnya, hindarkan anak terpapar asap rokok baik aktif maupun pasif.