Mohon tunggu...
Sisi Kamila
Sisi Kamila Mohon Tunggu... Penulis - Blogger

Pelancong, penikmat senja

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Atasi Alergi dengan 3K: Kenali, Konsultasikan, dan Kendalikan

15 April 2019   23:56 Diperbarui: 16 April 2019   00:45 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Talkshow #BundaTanggapAlergi yang diadakan oleh Sarihusada di Rumah Maroko, Menteng, Rabu (10 April 2019). Sumber foto: doc. pribadi.

Di dunia ini banyak sekali orang yang menderita alergi. Saya bahkan memiliki teman yang alergi terhadap seafood dan daging ayam. Kalau dia konsumsi kedua makanan tersebut, kulitnya akan memerah dan gatal-gatal. Menurut Data Organisasi Alergi Dunia (WAO) pada tahun 2013 menunjukkan bahwa 30 - 40 persen masyarakat di dunia mengidap alergi. Hingga 550 juta orang di dunia menderita alergi makanan dan 7,5 persen anak mengalami alergi susu sapi.

Talkshow #BundaTanggapAlergi yang diadakan oleh Sarihusada di Rumah Maroko, Menteng, Rabu (10 April 2019). Sumber foto: doc. pribadi.
Talkshow #BundaTanggapAlergi yang diadakan oleh Sarihusada di Rumah Maroko, Menteng, Rabu (10 April 2019). Sumber foto: doc. pribadi.
Menurut konsultan alergi dan imunologi anak Prof. Dr. dr. Budi Setiabudiawan, Sp.A (K), M. Kes, penyebab utama alergi adalah sesuatu yang terhirup atau berupa makanan. Sesuatu yang terhirup itu, di antaranya tungau debu rumah, serbuk sari tanaman, kecoa, serpihan kulit binatang dan jamur. Sementara untuk makanan yang menyebabkan alergi, biasanya susu sapi, kacang kedelai, kacang tanah, tree nuts, makanan laut, gandum, telur, dan ikan.

"Yang sering menjadi pemicu adalah tungau debu rumah, konsumsi susu dan telur," katanya dalam acara SGM Eksplor Soya yang bertajuk #BundaTanggapAlergi di Rumah Maroko, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (10 April 2019).

Ada faktor lain yang dapat meningkatkan risiko alergi pada anak, yaitu riwayat alergi pada keluarga, kelahiran sesar, dan polusi udara. Besaran risiko alergi pada keluarga yaitu 40 - 60 persen jika kedua orangtua memiliki riwayat alergi; 20 - 30 persen jika salah satu orangtua memiliki riwayat alergi; 60 - 80 persen jika kedua orangtua memiliki manifestasi sama; 25 - 30 persen jika saudara kandung memiliki riwayat alergi; dan 5 - 15 persen jika orangtua tidak memiliki riwayat alergi.

Gejala alergi dapat terjadi di saluran pernapasan, kulit dan saluran pencernaan. Alergi pada kulit berupa eksim, urtikaria/biduran/kaligata, dan angioderma (bengkak di kelopak mata/bibir). Alergi pada saluran pernapasan adalah hidung berair, bersin dan batuk kronis non infeksi. Sementara untuk saluran pencernaan alergi yang biasa muncul seperti sulit menelan, sering meludah, kolik, muntah, diare, konstipasi, dan gagal tumbuh.

Saya baru tahu, ternyata gejal alergi dan infeksi itu mirip. Lalu bagaimana cara membedakannya? Jika gejala alergi disertai dengan demam. sering terjadi pada siang hari dibandingkan malam hari, dan dahak/ingus berwarna hijau itu bertanda infeksi. Jika sebaliknya, berarti alergi.

Pencegahan Alergi

 Kalau begitu bagaimana caranya mencegah alergi sejak dini?

Dengan menerapkan 3K yaitu Kenali, Konsultasikan dan Kendalikan dapat mencegah terjadinya alergi.

Sarihusada mengajak #bundatanggapaalergi 3K: Kenali, Konsultasikan dan Kendalikan. Sumber: doc. pribadi.
Sarihusada mengajak #bundatanggapaalergi 3K: Kenali, Konsultasikan dan Kendalikan. Sumber: doc. pribadi.
Kelahiran prematur dan sesar menjadi penyumbang utama dalam meningkatkan alergi pada anak. Operasi sesar menyebabkan penundaan perkembangan bakteri baik dalam usus. Kondisi tersebut membuat sistem daya tahan tubuh bayi menjadi lemah, sehingga anak berisiko terkena penyakit alergi.

Tidak hanya stunting, konsumsi makanan yang bergizi selama kehamilan, khususnya pada 1000 hari pertama kehidupan bisa mencegah alergi. Sesudah anak lahir, berikan ASI esklusif selama enam bulan. Setelah anak usia enam bulan, baru berikan makanan padat. Tidak perlu pantang makanan tertentu. "ASI adalah makanan yang sangat bernutrisi mencegah berbagai penyakit," ungkap Budi.

Selanjutnya, hindarkan anak terpapar asap rokok baik aktif maupun pasif.

Susu Kedelai dan Alergianak.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun