Mohon tunggu...
Yushaywa Prasjulia W
Yushaywa Prasjulia W Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa UHAMKA

hobi saya membaca novel, saya Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi Akuntansi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peta Kehidupan 2022 Yushaywa Prasjulia

22 September 2022   07:19 Diperbarui: 22 September 2022   07:43 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya memulai perkuliahan di bulan September 2022, awal perkuliahan yang dimulai dari berbagai ospek. Tujuan Ospek yang diberikan kepada mahasiswa baru ialah membuat mahasiswa baru bisa berpikir kritis, dari berpikir kritis kita diartikan bisa memulai dunia perkuliahan.

Saya masuk Fakultas Ekonomi Bisnis program studi Akuntansi, berharap bisa mendapatkan pekerjaan yang sesuai kedepannya. Menjadi Akuntan adalah salah satu cita cita saya. Sejak kecil saya sering merubah cita cita saya ketika melihat profesi tertentu. Saya memaklumi itu karena di umur yang muda kita sering kali berpikir labil.

Sejak Taman Kanak Kanak (TK) saya menginginkan menjadi polisi, setelah melihat kakek saya bekerja sebagai aparat di Markas Besar dan sudah mencapai jabatan yang tinggi. 

Setelah memasuki Sekolah Menengah Pertama saya mengubah cita cita saya menjadi pengusaha setelah melihat gedung gedung tinggi di daerah SCBD dan sekitarnya, membayangkan berada di atas gedung tinggi dan mempunyai jabatan yang tinggi tentu saja saya langsung menginginkan menjadi pengusaha sukses.

Tetapi, setelah saya memasuki masa Sekolah Menengah Kejuruan mempelajari dan mendalami soal perakuntansian, bagaimana cara bank berkerja, bagaimana cara investasi jangka panjang, bagaimana cara menyimpan dan menggunakan uang yang baik dan benar, membuat saya mengubah lagi cita cita saya untuk yang terakhir kalinya.

Saya ingin menjadi seorang akuntan yang mempunyai kemampuan yang mumpuni, idealis, berintegritas, dan memiliki kode etik profesi akuntansi. Dan membuka bisnis untuk pendapatan diluar profesi. Karena menurut saya, jika kita hanya mengandalkan pendapatan gaji utama, kita hanya selangkah menuju kebangkrutan.

Bagaimana nasib saya jika mungkin saja saya dipecat oleh atasan saya? Pertanyaan tersebut yang mengiang ngiang di otak saya ketika memperlajari tentang keuangan.

Dan menurut buku yang saya baca yaitu Rich Dad Poor Dad oleh Robert T. Kiyosaki membuat saya mengetahui cara bagaimana bisa mengatur uang sebisa mungkin, dan bagaimana cara uang yang berkerja untuk kita dan tidak kita yang berkerja untuk uang.

Sebelum bekerja saya akan menjabarkan hal hal yang saya harus dapatkan di kuliah. Tentu saja saya ingin mendapatkan IPK tinggi, belajar yang benar, memperbanyak pertemanan dan relasi juga menurut saya sangat penting. Mengikuti organisasi sebagai pengalaman. Sejujurnya sedari dulu saya ingin sekali menjadi seorang MC atau pembawa acara.

Rencana saya setelah lulus kuliah tentu saja bekerja sesuai profesi yang saya cita citakan, yaitu menjadi akuntan yang handal. Menabung dan membeli hal hal apa yang saya butuhkan bukan apa yang saya inginkan. Membahagiakan orangtua saya dan keluarga saya adalah prioritas. Walaupun begitu tentu saja saya lebih memprioritaskan diri sendiri terlebih dahulu. Ketika diri sendiri bahagia kita dapat membahagiakan orang lain.

Selanjutnya, saya akan membuka usaha kecil kecilan dari gaji yang saya dapat sebagai pendapatan kedua saya. Dan memulai investasi jangka panjang maupun pendek.

Sejujurnya saya tidak tertarik dengan adanya hubungan dengan lawan jenis, bukan maksud saya tidak normal. Hanya saja untuk sekarang saya hanya terfokus untuk menepuh perjalanan karier saya. Memiliki pendapatan dan prestasi yang dihasilkan dari kerja keras dan keringat diri sendiri memiliki rasa yang berbeda. Rasanya seperti kita lebih berhak untuk memilikinya.

Ketika dirasanya saya sudah merasa sukses menurut saya sendiri, saya akan mulai mencari pasangan hidup saya. Saya percaya jodoh di tangan Allah SWT. Jadi saya tidak akan mengkhawatirkan tentang siapa jodoh saya kelak.

Mereka bilang susah mencari jodoh jika umur kita sudah kepalang tua atau biasa disebut perawan tua. Saya sangat tidak setuju dengan kalinat tersebut. Tentu saja semua manusia dan juga perempuan mempunya hak untuknya dirinya sendiri untuk memilih menikah maupun menyendiri. Katanya, menikah ialah ibadah, tetapi jika tidak bisa dinikmati apa bisa diteruskan. Sedangkan Allah SWT membenci perceraian.

Jadi saya akan memulai suatu hubungan jika memang seseorang itu cocok dengan saya, maupun sebaliknya. Saya ingin merasa dicintai maupun mencintai. Diratukan dan merajakan seseorang.

Sama halnya dengan memiliki anak. Saya berfikir jika mempunyai anak ialah beban yang akan ditanggung kita sebagai orangtuanya. Saya ingin memiliki keturunan yang berkualitas, tentu saja tidak mudah untuk mencapai hal itu. Dengan begitu saya akan lebih memikirkan untuk hal yang satu itu lebih dalam lagi bersama pasangan saya. Karena tentu saja memiliki anak bukan hanya saya saja yang memiliki kewajiban, melainkan keduanya. 

Banyak hal yang harus dipikirkan untuk memiliki keturunan yang berkualias. Tidak hanya dengan biaya popok, susu, ataupun pakaian bayi. Lebih dari itu, kita harus memikirkan tetang pendidikan dan cara pola asuh yang baik.

Tetapi semuanya kembali, jika memang Allah SWT mengizinkan kami memiliki keturunan maka saya sangat amat bersyukur. Membangun keluarga kecil yang harmonis adalah semua cita cita manusia. Karena menurut saya, bagaimana cara seseorang di perlakukan di dalam rumah, akan terlihat bagaimana cara ia berfikir serta bergaul bersama orang lain.

Sekian narasi yang saya jabarkan tentang kehidupan saya. Terima Kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun