Mohon tunggu...
Yushardani Rohmah
Yushardani Rohmah Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

berusaha menjadi lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pancasila sebagai Ideologi Bangsa?

29 Oktober 2021   03:46 Diperbarui: 29 Oktober 2021   03:53 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Halo semuanyaaaa, gimana kabar kalian? Semoga kalian semua sobat onlineku diberi kesehatan dan kebahagiaan ya. Dan untuk sobat online ku yang sedang putus cinta bisa cepet muvon ya xixi :D.

Yup sesuai dengan judul, kali ini aku bakalan membahas mengenai ideologi pancasila.

Negara yang ingin berdiri kokoh dan kuat perlu memiliki ideologi Negara yang kokoh dan kuat pula. Ideologi dalam kehidupan kenegaraan membangun suatu bangsa berdasarkan pemikiran dan keinginan terdalam dari rakyat tentang nilai-nilai dasar yang ingin diciptakan dan diwujudkan oleh mayoritas rakyat. 

Dalam hal ini, Indonesia menggunakan Pancasila sebagai ideologi bangsanya. Pancasila telah ada dalam segala bentuk kehidupan rakyat Indonesia.  Pancasila dipergunakan sebagai pedoman hidup sehari-hari, yang diterapkan atau dilakukan dalam kehidupan sehari hari dan sebagai pedoman dalam semua kegiatan/aktivitas hidup di segala bidang, tidak boleh bertentangan dengan norma agama, norma hukum, norma kesusilaan, dan norma sopan santun. 

Oleh karena itu, Pancasila sebagai ideologi negara menjadi sarana ampuh dalam mempersatukan bangsa Indonesia dan dapat memberi petunjuk dalam mencapai kemakmuran dan kebahagiaan internal dan ekternal bagi masyarakat Indonesia yang berragam.

Pancasila merupakan kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, karena dalam masing-masing sila dalam pancasila  itu tidak dapat dipindah atau ditukar tempatnya. Bagi bangsa Indonesia, pancasila merupakan pandangan hidup bangsa dan negara Indonesia. Mempelajari Pancasila lebih dalam menjadikan kita sadar sebagai bangsa Indonesia yang memiliki jati diri dan harus diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari untuk menunjukkan identitas bangsa yang lebih bermartabat dan berbudaya tinggi.

Ideologi Pancasila adalah pandangan atau nilai-nilai luhur budaya dan religius yang menjadi landasan keyakinan dan cara berpikir bangsa Indonesia untuk mencapai cita-citanya dengan berdasar kepada lima sila dalam pancasila. Dengan kata lain, semua nilai yang terkandung dalam Pancasila harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Pancasila sebagai ideologi bangsa dan Negara Indonesia berfungsi sebagai sarana pemersatu, memperkukuh, serta memelihara kesatuan dan persatuan Bangsa Indonesia. Artinya, pancasila merupakan alat untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 

Yang mana ini didasarkan pada sila ketiga Pancasila yaitu "Persatuan Indonesia". Sila ketiga ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki perbedaan yang beragam di dalam masyarakat Indonesia baik itu perbedaan bahasa, suku, ras, agama, bahkan budaya yang berbeda. 

Sila ketiga ini juga menunjukkan adanya pemahaman bahwa perbedaan itu sesuatu yang tidak mungkin dihilangkan oleh manusia. Justru dengan kita menempatkan kesatuan dan persatuan di atas kepentingan pribadi atau kelompok dan juga mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika, bangsa kita dapat dikenal sebagai bangsa yang kokoh berdiri di atas keberagaman yang ada.

Pancasila sebagai ideologi bangsa juga memiliki fungsi sebagai pedoman hidup bangsa Indonesia serta menunjukkan jalan dan mengawasi dalam upaya mewujudkan cita-cita yang terkandung dalam Pancasila. Yang mana ini memiliki arti bahwa pancasila dapat dijadikan petunjuk untuk menyelesaikan berbagai konflik atau permasalahan yang terjadi pada masyarakat. Fungsi pancasila sebagai pedoman hidup juga dapat menjadi sebuah cara untuk menyelesaikan persoalan ekonomi, social, budaya, dan politik.

Akan tetapi di era yang serba digital ini, makna pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia sedikit dilupakan oleh sebagian rakyat Indonesia dan telah digantikan oleh perkembangan teknologi yang sangat canggih. Padahal sejarah perumusan Pancasila banyak melalui dan menghadapi  tantangan dan cobaan yang tidak hanya bersifat internal saja tetapi juga banyak tantangan yang bersifat eksternal.

Pancasila di era globalisasi merupakan wujud nyata kontemporer yang menunjukkan bahwa beberapa tantangan  ideologi Pancasila sekarang dan masa depan telah muncul ke permukaan. Tantangan internal meliputi berbagai gerakan separatis yang berusaha mundur serta memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Apa yang  terjadi di Aceh, Maluku dan Papua hanyalah beberapa contoh saja. Penanganan yang salah dan terhadap gerakan-gerakan ini akan sangat mengancam eksistensi Pancasila di  Indonesia.

Tidak kalah seriusnya dengan tantangan internal yang sedang terjadi, Pancasila juga kini tengah dihadapkan dengan tantangan eksternal berskala besar berupa globalisasi. Globalisasi yang dilandasi oleh kemajuan teknologi informasi, komunikasi dan transportasi ini memiliki pengaruh ynag begitu cepat dan mendalam. 

Sekecil apapun perubahan yang terjadi di belahan dunia lain akan langsung diketahui atau bahkan dirasakan akibatnya oleh Indonesia. Sebaliknya, sekecil apapun peristiwa yang terjadi di Indonesia secara cepat akan menjadi bagian dari konsumsi informasi masyarakat dunia.

Dengan banyaknya tantangan tersebut, sanggupkah pancasila sebagai ideologi bangsa menghadapi serta menjawab berbagai macam tantangan tersebut?

Pancasila akan sanggup menghadapi berbagai tantangan tersebut asalkan Pancasila benar-benar mampu diaplikasikan sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia. Dengan menjadikan pancasila sebagai pandangan hidup bangsa, maka bangsa yang besar ini harus mempunyai rasa kepemilikan dan rasa bangga akan Pancasila. 

Untuk menumbuhkan rasa tersebut, setidaknya perlu dilakukan penanaman kembali kesadaran bangsa tentang eksistensi Pancasila sebagai ideologi bangsa melalui pembangunan kesadaran historis baik melalui pendidikan formal ataupun nonformal. Dengan mengingatkan dan menjelaskan bahwa pancasila merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari perjuangan rakyat Indonesia, serta menjelaskan dan meyakinkan bahwa pancasila adalah jawaban yang tepat dan strategis atas keberagaman Indonesia, baik pada masa lalu, masa kini, maupun masa yang akan mendatang.

Untuk menumbuhkan rasa kepemilikan dan rasa bangga akan pancasila, sebagai pemimpin bangsa ini juga perlu menjadikan pancasila sebagai pedoman dalam berbagai hal baik itu pedoman dalam berpikir, bersikap, dan bertindak. Jangan sampai pancasila ini hanya sekedar wacana di atas mulut sementara yang terjadi di lapangan penuh dengan perilaku munafik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun