Berpuasa memang mendekatkan manusia kepada segala kebenaran. Memahami kesepahaman bahwa puasa itu proses kedewasaan manusia dalam menghargai sesama. Membantu sesama, merasakan apa yang orang lain rasakan, menjaga perasaan diri dan orang lain sampai kepadan menjaga harga diri dan keluarga di mata masyarakat.
Rasa sayang kepada sesame manusia di Bulan Ramadan ini sungguh berbeda dengan waktu di luar itu. Bersedekah di masjid/mushola, memberikan bantuan kepada  orang yang membutuhkan .
Mengajarkan bahwa berpuasa adalah merasakan apa yang dirasa orang tidak berpunya /miskin memberikan mereka rasa empati yang akan berguna di masa depan nanti.
5. Â Belajar untuk menjadi Pemenang;
Orang tua memfasilitasi mereka dengan sebaik -- baiknya. Memberikan pendidikan lewat peran orang tua, menyekolahkan mereka di sekolah agama swasta, mengajarkan mereka mengaji dan menghapal surat.
Aktivitas itu saya yakini sebagai orang tua sebagai ladang keberkahan yang akan diberikan Tuhan sebagai imbal hasil menjadikan mereka anak yang taat dan berbakti. Salah satu amalan yang tidak terputus adalah doa -- doa anak yang saleh kepada orang tuanya.
Mengajarkan anak banyak cara dan metodenya, namun lebih penting lagi adalah mendisiplinkan orang tua di depan anak -- anaknya. Disiplin waktu sholat, disiplin waktu sahur dan berbuka.
Pastikan apa yang mereka lihat dan dengar adalah sebuah kebenaran dan bukan pembenaran. Anak disuruh sholat tapi orang tuanya tidak sholat. Anak diminta berpuasa tapi bapaknya tidak berpuasa. Anak disuruh membantu orang tua tapi bapaknya tidak terlihat membantu ibunya atau sebaliknya.
Mereka berpuasa karena melihat kita berpuasa. Mereka rajin bersedekah karena melihat orang tuanya konsisten mengajarkan konsep sedekah dan mempraktikannya.
Di Bulan Ramdan ini menjadi instropeksi juga bagi orang tua kepada  buah hatinya. Jangan -- jangan mereka berpuasa karena terpaksa bukan karena proses belajar yang dimengertinya?