Mohon tunggu...
Yusep Hendarsyah
Yusep Hendarsyah Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer, Blogger, Bapak Dua Anak

Si Papi dari Duo KYH, sangat menyukai Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Danamon Syariah Wujudkan Impian Laki-laki yang Selalu Menangis Ketika Melihat Gambar Ka'Bah

26 Desember 2018   15:35 Diperbarui: 29 Desember 2018   15:30 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Satu satunya cara ialah dengan bekerja dan menabung. Karena sudah terlalu sering saye mendengar kisah sukses pengemudi taxi dari sisi kehidupan lainnya selain menjadi supir. Anaknya menjadi sarjana, anaknya mendapat beasiswa, belum lagi kisah supir taxi yang mampu menikahi anak tentara. Cerita supir taxi ini sungguh beda, sekaligus pernyataannya menjawab segala pertanyaannku. Bagaimana bisa ? 

"Bisa mas, awalnya saya juga heran. Setiap saya menurunkan penumpang di mana saja dan kapan aja, di situ saya selalu dapat penumpang baru tanpa putus, saya pulang bawa hasil yang cukup untuk keluarga dan cukup untuk menabung biaya haji.Allah menolong saya mas!". Ujarnya.

Kulihat, buliran air  tipis jatuh di sela sela kedua matanya. 

================

Di  Tahun 2013 , Kisah sahabat yang kuceritakan di atas berulang kepadaku.  Seperti biasa, sudah menjadi kebiasaan hingga kini, aku selalu menyalakan televisi di pagi hari  untuk mendengarkan tausiyah ceramah agama  atau sekadar melihat berita pagi. 

Tetiba pas masuk  azan subuh berkumandang tak sengaja aku melihat gambar Ka'bah Mekah Almukaromah,  tak terasa air mata menetes dan isakan tangis tak terbendung, sampai - sampai istri kaget dan bertanya "Kenapa menangis Pi?"

"Gak, tahu nih. Papi tiba tiba jadi melow begini,  menangis pas lihat Kabah, Jadi Kepengin banget pergi haji".

Oh iya, Terakhir aku menangis di Tahun 2001,  ketika mendengar berita  Bapak  meninggal dunia saat diriku berada di Lampung. Setahuku, saat itu Beliau memang lagi berproses mengurus pendafataran hajinya. Setelah kepergian Beliau, tak ada lagi air mata keluar apalagi sampai  deras.  Apapun yang terjadi. 

Bahkan ketika  Ibu, Adik dan kedua kakak kandungku berpulangpun kesedihan melanda namun air mata tak pernah keluar dengan derasnya.

Subuh itu, suasana sungguh berbeda. Mataku sembab dan tak lagi bisa berkata kata. Hanya doa kepada Allah SWT agar aku dan keluargaku bisa mengunjungi rumahNya yang agung. Aamiin. Lalu bagaimana memulainya ? Saat itu usiaku menginjak kepala tiga. 

Bagaimana Seseorang Bisa Pergi Haji?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun