Mohon tunggu...
Yusep Hendarsyah
Yusep Hendarsyah Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer, Blogger, Bapak Dua Anak

Si Papi dari Duo KYH, sangat menyukai Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Hidup Itu Seperti Bola Tenis

2 Oktober 2016   05:47 Diperbarui: 10 Oktober 2016   17:58 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku ini saya bawa bawa karen saking senangnya (dokumentasi pribadi)

Setiap hari tidak mengenal pagi,siang sore bahkan sampai malam teman-teman di kantor jadi keranjingan berolahraga.Sejak diberikan fasiltas meja tenis (pingpong) beserta peralatannya kamipun sering mandi keringat penuh peluh.Tak jarang membuat badan kami bau. Sebuah keputusan salah bermain tenis meja di jam kerja.

Bermain tenis meja yang identik dengan bola kecil yang biasanya berwarna orange atau putih disertai bat alat pemukulnya ternyata membawa kesadaran sendiri. Bola tenis butuh permukaan keras dan bidang datar agar dapat memantul dan dipantulkan ke arah lawan.Seperti hidup ini.

Jika dijatuhkan ke kasur, sofa atau bidang lain yang empuk,bola tenis  tidak akan melambung atau memantul tinggi.Jika dijatuhkan ke meja yang keras dia dapat memantul sesuai kekuatan pukulan yang digunakan.Hidup kita seperti itu.

Keberhasilan seseorang akan melambung tinggi atau rendah mengikuti lingkungan yang kita pilih untuk kita diami.suatu keberhasilan juga tergantung  pada kekuatan tekad serta usaha keras kita untuk mencapai yang kita idamkan atau mimpikan. Selamatkan Anda?

Gaya permainan Anda , cara berpikir dan bertindak mengambil keputusan untuk bertahan agar mencapai kemenangan  dipengaruhi oleh kualitas diri Anda sendiri. Seberapa sering Anda berlatih dan seberapa keras latihan Anda. Seorang juara di manapun dia  berada pasti melakukan yang tidak dilakukan oleh orang lain. Seorang Chris John misalnya, menjadi tak terkalahkan di 18 pertandingan mempertahankan juara dunianya adalah buah kerja kerasnya.Menjadi nomor satu di kelasnya dengan mencari pelatih terbaik,mencari management terbaik dan mencari tempat yang cocok untuk bertanding dan lain sebagainya. Itukah Anda?

Karena cara berpikir dan bertindak untuk bertahan hidup dipengaruhi oleh lingkungan aset orang sekitar ,maka kita harus berubah menurut lingkungan di mana kita tinggal.Untuk sukses,harus dengan segera mencari  dan masuk ke dalam lingkungan yang terbaik. Dalam sebuah buku berjudul Think Fresh karangan Danny Oei Widianto  terbitan Gramedia Pustaka, halaman 39 disebutkan saat kita sudah berhasil meraih suatu tujuan dan merasa nyaman dengan kondisi kita, itulah saatnya kita perlu menentukan tujuan yang baru.

Malaysia,  1 Oktober 2016

Buku ini saya bawa bawa karen saking senangnya (dokumentasi pribadi)
Buku ini saya bawa bawa karen saking senangnya (dokumentasi pribadi)
Di time line saya banyak yang menulis,mengucapkan Selamat Tahun Baru Hijriah 1 Muharam 1438 H. Sebuah tamparan hangat untuk saya pribadi, bahwa setahun kebelakang secara kualitas terjadi penurunan dan  waktu terus berlalu sementara kita tak tahu batas toleransi yang diberikan Tuhan untuk kita hidup di dunia ini. Sampai akhirnya berita duka meninggalnya Adik bungsu saya menyadarkan bahwa hidup ini tidak simpel, tidak instan.Harus ada tujuan dan proses di dalamnya.Mencari syurga tidak hanya menjadi orang baik saja hubungannya dengan Sangpencipta, tapi juga dengan manusia lainnya. 

"NASIB MANUSIA ADA DITANGANNYA SENDIRI" . 

Saya tertarik ketika istri tercinta mengajak ikut serta dalam peluncuran sebuah buku di bilangan Jakarta, tepatnya di Toko Buku Kinokuniya  Lantai 5 Plaza senayan,  Jakarta Selatan. Padahal dia tahu dengan detail besoknya saya harus terbang ke malaysia mengikuti agenda dari Pertamina . Acara yang dilakukan pada hari Kamis 29 September ini seyogyanya membuka pikiran saya. "Gila yang mau launching buku ternyata  founder Kaskus yang terkenal itu". 

Saya,Buku Danny dan Batu Caves Malaysia (dokumenmtasi pribadi)
Saya,Buku Danny dan Batu Caves Malaysia (dokumenmtasi pribadi)
Adalah Danny dengan suara bass nya yang khas (kalau tak salah, soalnya suara bariton - bass  yang seperti ini jarang dimiliki orang lain dan membuat yang mendengarnya jadi asyik untuk menyimaknya) menulis buku berjudul Think Fresh selama tiga tahun, dua tahun proses menulisnya dibantu oleh Sahabatnya Ajeng dan satu tahun dihabiskan untuk menggambar ilustrasinya agar menjadi komposisi sempurna. Perbedaan dengan buku lainnya apa?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun