Dari keempat analisa tadi SWOT sederhana ini dapatlah saya simpulkan bahwa TVS dan produknya ini sebenarnya bisa bersaing dan berdaya guna di pasaran. Salah satu buktinya adalah produ Dazz 110 cc yang saya tunggangi. Secara kualitas mampu bersaing di pasaran dan dengan teknologinya mesin tidak bergetar saat saya geber di toop speed, kemudian setelah sampai di lokasi saya tak merasakan hawa panas yang keluar seperti motor lainnya yang saya gunakan sehari-hari artinya teknologi pendingin dari TVS sudah mumpuni. Pun demikian dengan Apache 200 cc RTR 4 V yang dikendarai teman riders lainnya semisal Kompasianer Dzulfikar La ‘Ala dengan keterbatasan jangkauan kakinya mampu menyesuaikan dan sukses mengendarainya di jalan hingga mencapai topspeed maksimum hingga perasaan badan tidak merasakan pegal pegal setelah melewati perjalanan jauh juga dirasakannya.
Coba saja baca testimonya Oom Baskoro seorang biker sejati yang langsung jatuh cinta dengan TVS 180 yang ditungganginya dan berniat memboyong satu unit untuk dirinya nanti . Menggeber dan mendapatkan kecepatan 129 km tanpa rasa khawatir adalah ceritanya sendiri.
Pembuktian
Sesampainya di Pabrik TVS Karawang saya merasakan betapa tempat produksi yang luasnya puluhan hektar ini menjadi saksi para Blogger Kompasiana yang mendatanginya. Di dalamnya kami bertemu dengan Presiden Direktur TVS berbincang mengenai teknologi yang digunakan dan semangatnya untuk mengembangkan bisnis otomotif ini ke mancanegara lebih luas lagi . Sesi ini diakhir dengan berfoto bersama.
Masuk ke dalam pabriknya kami diberitahukan SOP nya bahwa tidak boleh mengabadikan apapun di dalam. Beruntung produk-produk yang suah jadi diperbolehkan untuk diabadikan oleh para Riders. Dengan saksama kami mengikuti tahap demi tahap perakitan motor, melihat dan menyaksikan sendiri pengujian pengujian mesin motor dan kualitas cat yang digunakan TVS hingga akhirnya tiba di tempat perakitan TVS Apache 200 RTR dan diperkenankan untuk menguji cobanya. Selain itu produk produk lainnya juga dipersilahkan di “cicipi” oleh kami termasuk persoalan kenapa ada colokan charger gadget di motor Dazz dan Rockz , kemudian kenapa ada fasilitas MP3/music , radio dan antena yang tersemat di dalamnya ?
Kesemua varian disertai keunggulannya di jelaskan secara terperinci termasuk pengujian material sapkboar merk Rockz yang suliut sekal dipatahkan sampai sampai Kevin sang Admin membuktikannya dengan menginjak bagian depan motor ini dan luar biasanya tidak patah apalagi tergores.
Setelah berkunjungke dalam pabrik, kami pun diajak ke tempat di mana seharusnya kami bertemu dengan sang idola yaitu di ruangan kantor direksinya. Perbincanganpun mengalir antara kami dengan Pak Agus Budiawan salah seorang petinggi di TVS yang juga mempunyai jiwa blogger.
FASILITAS TAMBAHAN DRIVE N RIDE
Dalam Touring Drive N Ride Bertema Joy Ride ini , kami para Blogger diberikan kesempatan menuju puncak purwakarta tempat di mana “Sky Pool” terindah di Kabupaten Purwakarta ini berada. Melewati magrib bersama di salah satu Masjid di Purwakarta akhirnya kami berhasil ke lokasi sekitar pukul 19.00 wkatu setempat.
Suasananya gelap karena memang lampu di lokasi belum dinyalakan dan kami pun belum mendapat kucni penginapan. Tempat kami istirahat ini berbed dengan hotel kebanyakan karena berupa rumah mungil yang menurut staffnya untuk paket maksmal 3 orang. Berisi satu kamar tidur, satu kamar mandi. Satu set meja beserta tv plasma, satu buah dispenser dan satu buah kipas angin yang besar di atas langit –langit kamar serta satu buah telepon , satu buah tempat jemuran kecil. Kelemahannya adalah tidak disedikan lemari buat baju hanya ada satu buah rak meja yang cukup dalam saja tempat menaruh baju kotor. Selebihnya kami bisa tidur nyaman di sini.