Mohon tunggu...
Yusep Hendarsyah
Yusep Hendarsyah Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer, Blogger, Bapak Dua Anak

Si Papi dari Duo KYH, sangat menyukai Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Listrik Pintar PLN, Solusi Bukan Basa-Basi

15 April 2016   14:27 Diperbarui: 15 April 2016   14:52 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

5.Mengajak semua elemen seperti halnya saran saya kepada teman teman di Bandar Lampung agar segera  mengakhiri mati lampu berkali kali setiap hari yang telah bertahun tahun dialami bersama hingga kini.

 

Akhirnya saya secara pribadi sadar bahwa butuh banyak energi untuk mensejahterakan negeri ini melalui  penggunaan listrik agar pendistribusiannya merata di seluruh penjuru negeri.Perlu cara pintar mengatasinya.  Pun demikian halnya dengan kejadian yang saya alami dalam penggunaannya. Sebelumnya, rumah peninggalan orang tua saya mempunyai kapasitas daya 2200 watt, ketika orang tua saya masih lengkap bayar listrik yang cukup mahal menurut kebanyakan orang masih bisa terselesikan, namun setelah itu tagihan tiap bulannya  tidak lah membuat kami khawatir karena tinggal bayar dan selesai begitu saja. Namun seiring berjalannya waktu malah menjadi pemborosan . Akhirnya dicapai kesepakatan bersama, listrikpun kami turunkan dayanya menjadi 1300 watt  melalui sistem PLN Pintar bernama Token (prabayar). Syukurlah masalah keuangan pun mulai stabil sampai akhirnya diputuskan untuk menggunakan daya sebesar 900 watt. Ini dikarenakan penghuni rumah  peninggalan hanya beberapa orang saja dan aktivitas pun tak terlalu banyak menggunakan daya. dengan penurunan daya tersebut  tagihan listrik tidak membengkak lagi dan pemakaiannya pun bisa diatur dengan pembelian token listrik yang mudah didapatkan. Tinggal bilang meterannya saja, kapanpun di manapun token dapat didapatkan. 

 Apa itu Listik Pintar PLN?

[caption caption="Andapun bisa migrasi menjadi pelanggan Listrik Pintar , foto : pln.co.id"]

[/caption]

Sebelumnya, kitalah yang terlebih dahulu harus memintarkan diri untuk mengetahui apa saja yang membuat tagihan listrik kita membengkak tak terkendali yang akhirnya menyalahkan kebijakan Pemerintah yang menaikan TDL (Tarif Daya Listrik). Berdasarkan pengalaman pribadi, rumah saya berdaya 1300 watt. setiap bulannya tagihan berkisar 600 s.d 700 ribu rupiah.Ini dikarenakan penggunaan Air Conditioner dan Mesin Pompa Air yang selalu dinyalakan bersamaan di waktu yang kurang tepat . Ketidak tahuan bahwa pukul 17.00 sore hingga pukul 22.00 malam adalah waktu yang padat energi.Di mana waktu tersebut adalah penggunaan energi listri paling banyak di seantero negeri. Pelanggan pintar adalah seseorang yang akan menggunakan kapasitas tersebut dengan bijak.

1.Mematikan penggunaan listrik yang tidak perlu . Mematikan TV, Radio, dan perangkat elektronik lainnya apabila tidak digunakan;

2.Menyalakan AC di waktu yang tepat dan tidak perlu hidup sepanjang waktu. Saran dari tukang service AC yang perlu dilakukan adalah ketika menyalakan AC jangan langsung memencet tombol penurunan suhu semisal langsung menurunkannya hingga 16 derajat celcius padahal alat tersebut baru saja dihidupkan.

3. Usahakan menyalakan mesin pompa air, baik yang semi mapun yang jet pump di malam hari, kalau sempat di waktu lewat pukul 10 malam hingga pagi hari. Atau kalau tidak sempat di waktu pagi hari dimana pemakaian listrik berkurang.

4.Matikan lampu ketika anda bepergian dan nyalakan lampu seperlunya saja.

5.Tidur dengan lampu mati lebih baik dari sisi kesehatan dibandingkan tidur dengan kondisi lampu menyala.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun