Mohon tunggu...
Yusep Ependi
Yusep Ependi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berbagi yang saya fahami dan mungkin saya alami.

Menulis saja @ bisalogi.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Inilah Mengapa Anda Sebaiknya Tidak Menunda Kehamilan

12 September 2019   11:44 Diperbarui: 15 November 2019   23:50 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: unsplash.com/@choisyeon

Semua pasangan yang baru menikah pastinya ingin segera hamil. 

Tapi.. ada juga pasangan yang ingin menunda kehamilan dulu sampai kondisinya pas. Apa itu karena faktor ekonomi atau pendidikan. 

Misal istri sedang mengejar karir menjadi direktur di Pertamina, atau menempuh pendidikan S2 di Universitas Indonesia. Atau boleh jadi suami yang sedang mengejar karir dan tak mau direpotkan dulu dengan tangisan bayi di tengah malam.

Dengan harapan nanti bisa membesarkan anak dengan keuangan yang cukup. Baik untuk keseharian maupun pendidikannya. 

Apa pun itu tujuannya... ternyata menunda kehamilan memiliki resiko kedepan yang mungkin dialami oleh pasangan suami istri.

Berdasarkan Buku Cara Cepat Hamil dr. Rosdiana Ramli, SpOG, inilah resiko-resiko yang mungkin akan anda alami:

1. Kesulitan Untuk Hamil

Tahukah anda?

Kesehatan organ reproduksi wanita dan pria secara alami akan menurun seiring bertambahnya usia. Usia produktif wanita adalah antara 20 -- 35 tahun. Jika anda menunda kehamilan sampai usia 32 maka sebenarnya kesuburan anda itu sudah mengalami penurunan dibandingkan usia 28. Apalagi jika dibandingkan dengan saat usia 20.

Begitupun dengan pria walaupun faktor usia tidak terlalu mempengaruhi banyaknya sel sperma yang dihasilkan namun kualitasnya bisa menurun.

Jadi karena bertambah tua saja, peluang untuk bisa hamil semakin berkurang. Artinya semakin tidak subur.

Belum lagi bila anda menggunakan alat kontrasepsi hormonal seperti pil kb atau kb suntik selama beberapa lama. Misalkan 3 tahun. KB suntik yang bekerja dengan merubah sistem hormon akan menyebabkan wanita menjadi tidak berovulasi (melepaskan sel telur matang).

Sistem hormon wanita yang menggunakan KB tersebut tidak akan kembali normal seperti membalikkan telapak tangan bila KB-nya distop. Ia butuh waktu yang tidak bisa dipastikan berapa lama.

Alhasil, anda akan mengalami kesulitan berovulasi. Anda mungkin sulit untuk punya anak.

2. Kesehatan Anda dan Janin

Makin tua seseorang ketika hamil, maka semakin tinggi resiko kesehatan yang akan ia dan bayinya alami. Diantaranya keguguran dan cacat janin. Yang paling menakutkan adalah meningkatnya resiko kematian.

Wanita hamil diatas 30 tahun beresiko dua kali lipat mengalami tekanan darah tinggi yang mengancam jiwa dalam kehamilannya. Kehamilan diatas usia 35 juga punya kemungkinan untuk bayinya mengalami kelainan kromosom maupun down syndrome.

Kemudian saat melahirkan pun beresiko mengalami kesulitan. Sehingga akhirnya meningkatkan kemungkinan operasi cesar.

Itulah mengapa kedokteran menyarankan agar wanita hamil usia 35 tahun ke atas minum vitamin prenatal, diet sehat, olahraga teratur dan rutin konsul dengan medis.

3. Kualitas Perhatian dan Pendidikan anak

Kalau pun anda berhasil hamil, saat usia 35 misalnya, maka besarnya jarak usia antara anda dan anak akan mempengaruhi mutu pengasuhan dan pendidikan pada anak anda. Karena semakin tua fisik semakin melemah, beda dengan saat usia masih 20-an. Psikologi anda pun akan berubah.

Saat anak beranjak dewasa anda semakin tua dan mungkin kesulitan memahami anak.

Walaupun tentu kualitas tersebut ditentukan pula oleh kualitas dan kemauan orang tuanya mengatasi penurunan fisiknya tersebut.

Jadi...

Baik sekali jika anda tidak menunda untuk punya anak. Kalaupun tidak bisa dihindari, dr. Rosdiana Ramli menyarankan tundalah maksimal sampai 2 tahun. Tetapi itu semua kembali kepada pilihan anda. Karena hidup adalah pilihan.

Tapi, saya percaya anda adalah pasangan yang bijak. Jadi pertimbangkan matang-matang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun