Belum lagi bila anda menggunakan alat kontrasepsi hormonal seperti pil kb atau kb suntik selama beberapa lama. Misalkan 3 tahun. KB suntik yang bekerja dengan merubah sistem hormon akan menyebabkan wanita menjadi tidak berovulasi (melepaskan sel telur matang).
Sistem hormon wanita yang menggunakan KB tersebut tidak akan kembali normal seperti membalikkan telapak tangan bila KB-nya distop. Ia butuh waktu yang tidak bisa dipastikan berapa lama.
Alhasil, anda akan mengalami kesulitan berovulasi. Anda mungkin sulit untuk punya anak.
2. Kesehatan Anda dan Janin
Makin tua seseorang ketika hamil, maka semakin tinggi resiko kesehatan yang akan ia dan bayinya alami. Diantaranya keguguran dan cacat janin. Yang paling menakutkan adalah meningkatnya resiko kematian.
Wanita hamil diatas 30 tahun beresiko dua kali lipat mengalami tekanan darah tinggi yang mengancam jiwa dalam kehamilannya. Kehamilan diatas usia 35 juga punya kemungkinan untuk bayinya mengalami kelainan kromosom maupun down syndrome.
Kemudian saat melahirkan pun beresiko mengalami kesulitan. Sehingga akhirnya meningkatkan kemungkinan operasi cesar.
Itulah mengapa kedokteran menyarankan agar wanita hamil usia 35 tahun ke atas minum vitamin prenatal, diet sehat, olahraga teratur dan rutin konsul dengan medis.
3. Kualitas Perhatian dan Pendidikan anak
Kalau pun anda berhasil hamil, saat usia 35 misalnya, maka besarnya jarak usia antara anda dan anak akan mempengaruhi mutu pengasuhan dan pendidikan pada anak anda. Karena semakin tua fisik semakin melemah, beda dengan saat usia masih 20-an. Psikologi anda pun akan berubah.
Saat anak beranjak dewasa anda semakin tua dan mungkin kesulitan memahami anak.
Walaupun tentu kualitas tersebut ditentukan pula oleh kualitas dan kemauan orang tuanya mengatasi penurunan fisiknya tersebut.
Jadi...