Mohon tunggu...
Yusan Feri
Yusan Feri Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

suka membaca

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Menciptakan Keunggulan kompetitif :analisis peran kewirausahaan dan inovasi dalam keberhasilan ruang guru sebagai start-up Edtech

19 Januari 2025   20:03 Diperbarui: 20 Januari 2025   11:53 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Oleh : Yusan Feri & Endy Gunanto Marsasi

        Ruangguru adalah perusahaan edtech terkemuka di Indonesia. Didirikan pada tahun 2014 oleh Belva Devara dan Iman Usman, organisasi ini berupaya mengatasi tantangan utama di sektor pendidikan Indonesia, dengan fokus pada kelangkaan instruksi berstandar tinggi dan ketidakadilan keunggulan pendidikan di berbagai bidang. Ruangguru telah unggul dalam mengembangkan ekosistem pembelajaran yang interaktif dan menarik bagi pelajar, yang menampilkan beragam sumber daya pendidikan termasuk tutorial video, praktik penilaian yang komprehensif, dan pelajaran digital yang diajarkan oleh instruktur yang memberikan pengetahuan langsung kepada siswa. Hal ini sejalan dengan konsep yang diutarakan dalam buku Bessant dan Tidd berjudul Innovation and Entrepreneurship bahwa inovasi yang berharga berasal dari kemampuan perusahaan untuk mengidentifikasi prospek dan mengembangkannya menjadi strategi berbasis teknologi yang kompleks.

            Misi Ruangguru adalah menawarkan pembelajaran unggul yang dapat diakses oleh semua orang, di mana saja, dan kapan saja. Sejalan dengan imajinasi ini, Ruangguru berpegang pada prinsip-prinsip seperti keterbukaan, kreativitas, dan dampak sosial. Salah satu contohnya adalah penyediaan sumber daya pendidikan yang disesuaikan untuk peserta didik di daerah terpencil, yang memastikan akses mereka terhadap prospek akademis yang setara. Mengabaikan fakta-fakta ini, Ruangguru membantu para pendidik dengan menyediakan tutorial tentang penggunaan alat peraga pengajaran. Hal ini tidak hanya meningkatkan efisiensi dalam prosedur belajar mengajar tetapi juga memperkuat seluruh jaringan akademis di Indonesia. Pendekatan semacam itu menunjukkan bahwa inovasi tidak semata-mata berorientasi pada keuntungan tetapi juga melibatkan perubahan sosial yang nyata seperti yang dibahas dalam

Inovasi dan Kewirausahaan.

            Inilah cara Ruangguru berhasil; dengan memiliki pemahaman mendalam tentang kebutuhan masyarakat dan memunculkan ide-ide baru yang hebat untuk membantu kebutuhan tersebut. Ketika pandemi COVID-19 melanda, Ruangguru segera meluncurkan skema pendidikan gratis untuk mendukung banyak siswa yang tidak dapat bersekolah secara langsung dan tatap muka. Langkah ini mencerminkan seberapa jauh perusahaan dapat beradaptasi dan berinovasi dalam situasi sulit, yang penting bagi kewirausahaan inovatif sebagaimana diuraikan oleh Bessant dan Tidd. Menurut Hartono dkk (2021), pandemi telah mengubah kebiasaan konsumsi di Indonesia termasuk beralih ke e-commerce, meningkatnya masalah kesehatan, dan pergeseran tren belanja. Dalam konteks lingkungan Ruangguru, kemampuan beradaptasi ini dapat dilihat melalui taktik mereka yang selalu berhubungan dengan kebutuhan dan keterjangkauan pelajar. Perangkat modern digunakan oleh Ruangguru untuk membantu semua orang belajar. Berkat strategi yang cermat, Ruangguru telah berkembang pesat dalam bidang edtech baik secara regional maupun di seluruh Asia Tenggara. Dengan melakukan banyak peningkatan, telah membantu banyak siswa serta membuat pembelajaran menjadi lebih baik di Indonesia.

Mengembangkan Kasus Bisnis

            Ruangguru memiliki beberapa keunggulan dalam hal berbagai inovasi yang dirancang untuk memenuhi tuntutan pasar pendidikan yang dinamis di Indonesia. Inovasi-inovasi tersebut antara lain pengembangan model bisnis freemium yang cerdas, di mana pengguna dapat mengakses konten dasar secara gratis sementara layanan premium lainnya akan ditawarkan kepada mereka yang bersedia membayar biaya tertentu. Langkah ini mencerminkan pendekatan strategis seperti urgensi membangun kasus bisnis yang tidak hanya menilai kelayakan pasar tetapi juga peka terhadap risiko. Dalam upayanya untuk memastikan bahwa setiap inovasi yang diluncurkan adalah hasil dari analisis kebutuhan pengguna, seperti minat siswa terhadap video berbasis konten dan interaktivitas yang menarik, Ruangguru bekerja keras. Selain itu, melalui iterasi yang berkelanjutan mereka dapat mengurangi risiko bisnis. Hal ini dicapai dengan adanya umpan balik langsung dari pengguna sehingga mereka dapat selalu melakukan perbaikan terhadap inovasi yang ada.

Membangun Kasus 

          Ruangguru melalui penerapan model bisnis freemium. Dalam konteks ini, perusahaan menyediakan akses gratis bagi pengguna untuk menikmati konten dasar yang berharga sementara fitur premium yang lebih canggih dan menarik hanya dapat diakses melalui langganan berbayar. Rencana tersebut ditempa dengan tujuan untuk menarik beragam audiens serta membuka jalan bagi ikatan loyalitas pelanggan yang mendalam, sekaligus menghasilkan aliran pendapatan yang stabil dari penawaran layanan tambahan. Selain itu, strategi ini juga sejalan dengan konsep identifikasi pelanggan-perusahaan (CCI) yang diuraikan oleh Lauda & Gunanto yang menyoroti betapa pentingnya bagi perusahaan untuk menggali lebih dalam nilai dan kebutuhan konsumen untuk memperkuat ikatan yang telah tercipta.

            Proses yang digunakan Ruangguru dalam membangun model bisnis ini mencerminkan pemahaman mendalam tentang manajemen risiko dan ketidakpastian. Mereka menekankan bahwa risiko inovasi dapat dikurangi dengan melakukan analisis probabilitas teknis dan komersial untuk mencapai keberhasilan. Dalam hal ini, Ruangguru melakukan analisis pasar yang sangat luas yang bertujuan untuk mengungkap kebutuhan mendesak para pelajar serta mengidentifikasi tantangan di sektor pendidikan Indonesia. Melalui pendekatan ini, mereka memastikan bahwa layanan yang ditawarkan tidak hanya ada tetapi juga relevan dan memadai untuk masalah nyata yang dihadapi. Pendekatan berbasis data ini membantu Ruangguru untuk membangun proposisi nilai yang kuat bagi para penggunanya.

            Selain itu, Ruangguru mengambil langkah-langkah dalam mengembangkan business case yang melibatkan pencarian pasar yang menjanjikan dan mengevaluasi peluang strategis. Eric Ries dalam bukunya The Lean Startup menjelaskan bahwa satu-satunya cara untuk mengembangkan model bisnis secara iteratif dan berdasarkan eksperimen adalah dengan membantu perusahaan menguji berbagai asumsi dan meningkatkan strategi mereka melalui umpan balik dari pasar. Untuk mencapai tujuan ini, Ruangguru merilis fitur-fitur baru satu per satu termasuk gamifikasi pembelajaran yang menarik dan modul penyaringan yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Ini memberi mereka kesempatan untuk mendapatkan umpan balik langsung dari penggunanya sehingga mereka dapat meningkatkan produk sebelum meluncurkannya ke publik dalam skala yang lebih besar.

            Lebih jauh, pendekatan freemium Ruangguru dengan jelas menunjukkan pentingnya mencapai keseimbangan yang baik antara memberikan nilai riil kepada pelanggan sambil mempertahankan bisnis yang layak. Menurut buku Innovation and Entrepreneurship karya Drucker dan Maciariello, mereka berpendapat bahwa ada argumen kuat bahwa inovasi bukan hanya tentang menghasilkan keuntungan finansial tetapi juga harus mampu memberikan dampak sosial yang berarti. Dengan menawarkan kesempatan belajar gratis kepada jutaan siswa, Ruangguru tidak hanya menciptakan basis pengguna yang luas tetapi juga menegaskan dominasinya di dunia teknologi pendidikan. Strategi luar biasa ini mencerminkan fakta bahwa metode inovatif untuk meningkatkan skala model bisnis dapat memberikan efek positif jangka panjang baik bagi perusahaan itu sendiri maupun masyarakat luas.

Kepemimpinan dan Tim

            Dalam merintis, inovasi Ruangguru digerakkan oleh tim yang tangkas dalam menjalankan tugas-tugas fungsional, sehingga menghasilkan efisiensi yang tidak terduga.  Ruangguru telah menyiapkan organisasi dengan struktur yang menjaga keseimbangan kekuatan kreatif dan memberikan fleksibilitas bagi tim untuk merancang solusi baru, misalnya dengan menerapkan gamifikasi selama proses pembelajaran. Maka inisiatif ini dapat meningkatkan keterlibatan siswa melalui transformasi pengajaran menjadi sebuah pengalaman yang tidak hanya menarik tetapi juga sangat menyenangkan. Dan ada pula pelatihan guru tentang penggunaan teknologi pendidikan sebagai dasar inovasi organisasi untuk memperkuat hubungan antara perusahaan, lembaga pendidikan, jaringan, dan masyarakat luas. Hal ini merupakan cerminan dari prinsip bahwa kepemimpinan yang sukses harus mendukung eksplorasi ide-ide baru dan penerapannya dalam konteks yang relevan.

Kepemimpinan dan Tim 

            Kepemimpinan organisasi yang didorong oleh inovasi adalah elemen kunci yang mengintegrasikan penciptaan visi yang menarik, penyediaan arahan strategis yang tajam serta memotivasi tim untuk mencapai tujuan yang diinginkan bersama. Bessant dan Tidd dalam karya mereka "Inovasi dan Kewirausahaan" menekankan betapa pentingnya kepemimpinan yang efektif yang tidak hanya berskala besar tetapi juga kompeten dalam merangkul dan membentuk tim lintas fungsi di mana setiap individu dengan berbagai latar belakang, perspektif, dan keterampilan dapat bersinergi untuk menciptakan sesuatu yang luar biasa. Di Ruangguru, esensi kepemimpinan terlihat jelas melalui tindakan pendirinya Belva Devara dan Iman Usman yang berhasil menciptakan lingkungan kerja yang kolaboratif dan inovatif. Ambil contoh: meluncurkan kelas online gratis selama pandemi COVID-19. Langkah ini tidak hanya menawarkan jalan keluar untuk masalah pendidikan yang muncul di tengah krisis tetapi juga menunjukkan kecemerlangan para pemimpin kita dalam menanggapi dengan cepat kebutuhan masyarakat yang mendesak.

            Selain menciptakan budaya kolaboratif yang kuat, kepemimpinan Ruangguru juga menekankan pembentukan tim yang efektif. Menurut Tuckman (1965) dalam kutipannya, "agar sebuah tim mencapai kinerja yang optimal, ia harus melalui serangkaian tahap yang dinamis: dimulai dengan 'forming' yang merupakan waktu untuk perkenalan, kemudian 'storming', di mana konflik dan ketidaksetujuan mulai muncul; diikuti oleh 'norming', ketika anggota tim mencoba untuk membuat kesepakatan; dan terakhir mencapai tahap 'performing' di mana tim berfungsi secara harmonis dan produktif." Hal ini jelas terlihat di Ruangguru tentang bagaimana mereka menyusun tim yang tidak hanya terampil tetapi juga dapat dengan cepat beradaptasi dengan perubahan yang datang dari lingkungan eksternal yang dinamis. Dengan hati-hati memilih individu-individu berbakat dari berbagai disiplin ilmu, Ruangguru telah berhasil memastikan bahwa semua aspek operasionalnya dilakukan dengan profesionalisme tingkat tinggi. Tim ini juga dilatih dalam menyelesaikan konflik internal secara konstruktif, yang merupakan bagian penting dari keberhasilan organisasi inovatif.

            Lebih jauh, Bessant dan Tidd menunjukkan betapa pentingnya kepemimpinan yang transformasional, terutama ketika berhadapan dengan proyek-proyek kompleks yang ditandai dengan tingkat ketidakpastian yang tinggi. Ini menyiratkan bahwa selain memberikan panduan yang jelas kepada anggota tim, kepemimpinan transformasional juga berarti mendorong mereka untuk menjadi inovatif serta mengambil risiko yang diperhitungkan. Ruangguru telah menerapkan konsep ini melalui penyajian serangkaian fitur baru yang keren seperti pembelajaran gamifikasi, sebuah teknik yang dirancang untuk meningkatkan keterlibatan siswa ke tingkat yang maksimal. Pendekatan yang diambil mencerminkan pandangan bahwa kepemimpinan tidak hanya memerlukan menjaga keberlanjutan tetapi juga mencari inovasi yang melihat jauh ke masa depan, membuka jalan bagi masa depan yang lebih cerah dan penuh peluang.

            Jelas dari karya monumental High-Performance Teams yang ditulis oleh Tuckman dan Jensen pada tahun 1977 bahwa keberhasilan sebuah tim bergantung pada seberapa baik mereka dapat beroperasi dalam kerangka kerja yang mendukung kolaborasi dan inovasi. Dengan ide ini, Ruangguru telah menciptakan struktur yang ideal dengan memberikan kebebasan kepada timnya sehingga memungkinkan mereka untuk merancang dan menerapkan tidak hanya solusi yang inovatif tetapi juga relevan. Ruangguru telah mencapai keunggulan kompetitif tidak hanya di pasar Indonesia, tetapi juga di seluruh Asia Tenggara melalui perpaduan visi yang kuat, pendekatan kolaboratif yang cerdas, dan kerangka kerja yang mendukung. Pendekatan ini menyoroti pentingnya kepemimpinan serta tim yang kohesif dalam mendorong organisasi yang berkelanjutan dan berkembang yang sangat inovatif.

Memanfaatkan Jaringan 

Salah satu taktik mendasar yang memungkinkan organisasi untuk memperluas batas inovasi mereka adalah pemanfaatan jaringan. Dalam karya mereka yang berjudul Inovasi dan Kewirausahaan, Bessant dan Tidd menggambarkan betapa pentingnya jaringan dalam membuka sumber daya eksternal termasuk pengetahuan, teknologi mutakhir, dan peluang pasar baru yang menunggu untuk dieksplorasi . Ruangguru dengan cerdik memanfaatkan jaringan ini dengan membangun kemitraan strategis dengan berbagai pemangku kepentingan mulai dari Pemerintah Indonesia hingga organisasi internasional dan lembaga pendidikan. Misalnya, kolaborasi mereka dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Indonesia membuka pintu bagi Ruangguru untuk menyebarluaskan konten pendidikan secara luas bahkan menjangkau sekolah-sekolah yang terletak di daerah pedesaan terpencil. Selain itu, Ruangguru juga terlibat dalam proyek kolaboratif dengan UNICEF dan Bank Dunia yang mendukung inisiatif pendidikan berbasis teknologi di daerah-daerah yang terpinggirkan secara ekonomi.

          Strategi jaringan Ruangguru tidak hanya terbatas pada kemitraan dengan lembaga-lembaga besar, tetapi juga berkonsentrasi pada pengelolaan komunitas pengguna yang dinamis. Dalam karya mereka yang berjudul The Art of Innovation karya Kelley & Littman, terungkap bahwa melibatkan pengguna secara aktif dalam proses inovasi membuka jendela wawasan yang sangat berharga yang sering terlewatkan oleh riset pasar konvensional dan kaku. Kesan ini terlihat jelas dalam bagaimana Ruangguru mendesain forum diskusi yang dinamis dan berbagai fitur interaktif ke dalam aplikasinya yang memungkinkan siswa dan tutor untuk saling memberikan umpan balik secara real-time. Interaksi semacam itu menghasilkan data berharga yang digunakan untuk meningkatkan kualitas konten yang ada serta menciptakan fitur-fitur baru yang benar-benar selaras dengan berbagai kebutuhan pengguna.

 Ruangguru, strategi ini terjadi melalui kolaborasi dengan berbagai jenis perusahaan teknologi seperti pengembang perangkat lunak dan penyedia infrastruktur internet yang mendukung pertumbuhan platform pembelajaran daring. Bagi kami, ini berarti Ruangguru telah berhasil memangkas biaya operasional yang sebelumnya tinggi, sekaligus mempercepat peluncuran berbagai fitur inovatif dan menarik. Selain itu, hal ini membuat mereka tetap relevan dengan persaingan yang ketat di industri ini karena penawaran mereka terus diperbarui dengan tren teknologi yang terus berkembang.Networking memiliki kekuatan strategis selain manfaat operasional, yaitu menyangkut reputasi dan kepercayaan. Networking juga penting dalam membantu organisasi mendapatkan kredibilitas, terutama saat produk atau layanan baru diperkenalkan pada tahap awal. Melalui pendekatan ini, Ruangguru berhasil mendapatkan dukungan dari banyak mitra strategis yang kemudian memperkuat posisi perusahaan sebagai pemimpin yang tak terbantahkan dalam industri teknologi pendidikan. Penelitian Rizma dan Marsasi (2024) juga menyebutkan bahwa kepercayaan terkait ikatan yang dibangun melalui influencer di media sosial dapat meningkatkan niat pembelian konsumen secara lebih signifikan, terutama pada kelompok generasi Z yang diyakini memiliki karakteristik unik dan dinamis dibandingkan kelompok lainnya. Dengan menggunakan mitra yang andal dan penerapan promosi yang cerdas, Ruangguru dapat memperkuat nama mereknya, tetapi juga menciptakan hubungan pelanggan yang kuat. Dalam hal ini, Ruangguru dapat menghasilkan inovasi yang berdampak besar tidak hanya pada bisnis dunia tetapi juga pada perubahan sosial yang drastis karena kerusakan lingkungan dan negara.

         Kesuksesan Ruangguru yang luar biasa menunjukkan bahwa wirausahawan yang tangguh sering kali bekerja sama dengan inovasi yang berkelanjutan. Keduanya merupakan faktor terpenting dalam mencapai keunggulan kompetitif dan mempertahankan reputasi perusahaan, terutama di era yang banyak berubah ini - seperti pendidikan teknologi. Dengan demikian, melalui model bisnis kasus yang menarik tetapi berbeda termasuk salah satunya freemium, Ruangguru telah berhasil mengakali pasar baru sambil menunjukkan betapa hebatnya ia mampu terlibat dengan mereka yang merupakan pengguna sumber pendapatan mereka. Inilah substansi prinsip yang dikemukakan oleh Bessant dan Tidd yang menyatakan bahwa kasus bisnis yang sukses memerlukan manajemen risiko yang cermat, analisis pasar yang komprehensif, dan penilaian peluang strategis yang ada. Selain itu, sebagai hasil dari kerja manajemen data dan pendekatan eksperimen berulang yang digunakan oleh Ruang Guru, perlu dicatat bahwa ada banyak perusahaan yang menghabiskan banyak uang untuk menjalankan proyek inovasi yang tidak menghasilkan keuntungan bagi mereka karena waktu yang buruk atau kurangnya arahan.Pemanfaatan jaringan merupakan alat yang ampuh untuk memastikan inovasi dan keberlanjutan Ruangguru tetap utuh. Entitas ini memiliki akses ke sumber daya eksternal yang penting melalui jaringan eksternal yang sukses yang akan mendorong pengembangan berbagai produk dan layanan. Bessant dan Tidd menjelaskan bagaimana jaringan membantu dalam berbagi risiko serta mendorong inovasi. Ruangguru secara cerdik bermitra dengan berbagai badan, pemerintah dan internasional untuk memulai inisiatif pendidikan teknologi progresif. Langkah-langkah ini tidak hanya mendorong efisiensi operasional; mereka juga berfungsi untuk menopang kredibilitas perusahaan baik di tingkat nasional maupun di panggung global. Mengadopsi pendekatan yang komprehensif dan terintegrasi, Ruangguru dengan jelas menunjukkan bahwa ide-ide inovatif yang berakar pada semangat kewirausahaan dapat berdampak secara berkelanjutan tidak hanya pada bisnis tetapi juga dalam dimensi sosial yang lebih luas.

 

 

 

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun