Mohon tunggu...
Yurisqi Mukdisari
Yurisqi Mukdisari Mohon Tunggu... Lainnya - INFJ-T

Branding myself has become what you think right now, but my writing never lies.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cahaya dalam ruang yang selalu kelam

20 Januari 2025   20:23 Diperbarui: 20 Januari 2025   20:23 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika pagi terbit menyapa

Samar-samar ombak membelah lautan

Angin berhembus membawa nyanyian halus

Menggelitik semilirnya menembus batas yang bisa dipercaya mata

Seseorang berdiri disana, diantara jeda rembulan dan matahari

Bukankah Ia sudah pergi lama?

Namun perangainya menjelaskan secara jelas

Aku berkedip dengan sengaja, napaspun mulai kembali nyala

Mengisyaratkan ini nyata

Namun apa yang terjadi tak bisa masuk logika

Benar-benar sudah tak bisa diterima akal

Sampai mana aku akan bertahan jika begini?

Tembok-tembok kokoh yang membendung kepedihan 

Kini mulai goyah pada keadaan

Tapi,

Bolehkah jika aku lari ke pelukannya? 

Jika pun ini mimpi, aku tak apa

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun