Rasa ingin tahu yang besar ini juga akan memudahkan dalam belajar. Misalnya, bertanya pada guru tentang pelajaran yang belum atau kurang dipahami. Saya rasa, guru tidak akan keberatan untuk menjawab pertanyaan itu jika sedang tidak sibuk atau memiliki waktu luang.
Namun jika guru itu sedang sibuk, siswa boleh mencari tahu jawabannya lewat internet, lalu mencatatnya di buku tulis. Namun, dalam penggunaan smartphone atau laptop ini, orangtua juga harus mengawasi anaknya ya agar tidak disalahgunakan.
4. Kerjakan tugas secara mandiri
Di sini, siswa harus mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru secara mandiri. Opsi lainnya, siswa boleh membentuk kelompok belajar dengan temannya. Atau boleh juga meminta bantuan orangtuanya atau orang-orang yang dianggap mampu membantu menyelesaikan tugas tersebut.
Namun ingat ya, meminta bantuan di sini berbeda dengan menyuruh orang untuk mengerjakan tugas-tugas itu. Kalau orang lain yang kerjakan tugasnya, hal tersebut akan menyulitkan siswa itu sendiri di kemudian hari.
Nah, para orangtua jangan mau kalo disuruh anaknya mengerjakan tugas-tugas itu, nanti mereka sendiri yang rugi.
5. Berdoa sebelum dan sesudah belajar
Hal ini dilakukan agar diberi kemudahan sebelum belajar oleh yang Maha Kuasa. Sesudah belajar pun begitu, minimal ucapkan rasa syukur karena telah diberikan kemudahan dalam memahami pelajaran. Selain itu, berdoa sebelum dan sesudah belajar akan menjadikan ilmu yang telah diperoleh menjadi berkah.
Orangtua boleh mengingatkan anaknya kalau mereka lupa berdoa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H