kompasiana.com - Pada hari Senin, 20 Februari 2023 KBMN mengadakan pelatihan virtual via whatsaap group dengan tema "Menulis Buku Ajar" . Pembekalan virtual ini berlangsung pada pukul 19.00 sampai dengan pukul 21.00 bersama seorang moderator handal bernama Mutmainah dan narasumber hebat yang bernama Dr. Mudafiatun Isriyah, M.Pd. Narasumber dengan segudang karya ini biasa dipanggil dengan nama Bu Is. Beliau berprofesi sebagai konselor dan penulis dan saat ini dipercaya menjadi asesor BAN PAUD Jawa Timur. Beliau lulus dengan predikat cum laude dari program studi PAUD di UNESA Surabaya dan menamatkan studinya di Universitas Negeri Malang dengan meraih gelar doktor Bimbingan dan Konseling. Buku yang pernah beliau tulis antara lain: Peran Guru dan Orangtua sebagai Pusat Sumber Belajar, Antologi Social Presence Kunci Sukses Distance Learning, Trik Menulis di Kala Sibuk, Model Bimbingan Online untuk Meningkatkan Social Presence Mahasiswa PJJ, Implementasi Sosial Presence dalam Bimbingan Online, dalam konteks Perspektif Komunikasi Personal, Interpersonal dan Impersonal, Literasiku dalam Bimbingan dan Konseling dan yang saat ini proses isbn penerbit Mayor dengan judul: Praktik Konseling (Pada Faktor-Faktor Determinan yang Mempengaruhi Efikasi Akademik Siswa). Selain itu, beliau juga aktif dalam organisasi ABKIN dan narasumber dalam pelatihan menulis buku, serta mendapatkan penghargaan dari Perpustakaan Nasional sebagai penulis buku terbaik  dengan tema Pendidikan Jarak Jauh pada tahun 2021.
Bu Is membuka pelatihan malam itu dengan pemaparan tentang Prinsip-prinsip Pemilihan Materi Buku Ajar. Dalam memilih materi buku ajar, seorang penulis harus memperhatikan hal-hal seperti tingkat penguasaan ilmu, kemampuan berbahasa, dan paling penting adalah komitmen yang dibangun oleh penulis saat mulai menulis tentang topik buku ajar. Lebih lanjut, Bu Is mengulas tentang perbedaan antara bahan ajar dengan buku ajar. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/dosen dan mahasiswa dalam kegiatan belajar-mengajar. Bahan ajar dapat berupa bahan tertulis atau pun tidak tertulis. Selain itu, bahan ajar mencakup seperangkat materi yang disusun secara sistematis baik tertulis maupun tidak tertulis sehingga dapat tercipta lingkungan dan suasana yang memungkinkan peserta didik untuk belajar. Beberapa contoh bahan ajar antara lain: buku teks, buku referensi, dan monograf, modul, peta, Diagram berbentuk poster, atau brosur, Web Based Courses, Â CAI (Pembelajaran Berbantuan Komputer), slide, video / TV, audio / radio. Sementara itu, buku ajar merupakan salah satu bentuk bahan ajar berupa uraian materi pembelajaran yang disusun secara logis dan sistematis dengan bahasa yang lugas, digunakan dosen dan mahasiswa dalam pembelajaran (Pannen & Purwanto, 2001).
Bu Is melanjutkan alasan pentingnya buku ajar dalam proses pembelajaran, seperti:
1. Guru lebih banyak waktu untuk memberi bimbingan kepada siswa/mahasiswa
2. Siswa dapat belajar sekalipun tidak ada guru
3. Siswa dapat belajar kapan dan di mana saja
4. Siswa tidak terlalu tergantung kepada guru sebagai satu-satunya sumber informasi
5. Siswa bisa belajar dengan kecepatan masing-masing sesuai dengan potensi
Di sisi lain, seorang penulis juga memperoleh keuntungan sebagai berikut dengan menulis buku ajar:
1. Promosi & Kenaikan Pangkat
2. Mendapatkan insentif
3. Finansial-Royalti
4. Eksistensi diri
5. Media Ekspresi
6. Branding Personal dan Institusi
7. Penguatan Keilmuan
8. Sebagai eksistensi diri
Bu Is melanjutkan pemaparannya tentang cara penyusunan buku ajar yang mengacu pada hal-hal berikut:
- Penataan Informasi
Guru/Dosen melakukan kompilasi bahan dari berbagai sumber yang telah beredar di pasaran berdasarkan program yang telah disusun.
- Pengemasan Kembali
Guru/Dosen melakukan pengemasan kembali dari sumber-sumber yang telah ada disesuaikan dengan kebutuhan kompetensi yang ingin dicapai.
- Â Menulis Sendiri
Guru/Dosen menulis sendiri berdasarkan kepakarannya berdasarkan program mata kuliah yang diampu.
- Â Prosedur Kompilasi
Prosedur ini terdiri dari artikel jurnal ilmiah, dan sumber acuan lain yang digunakan dalam mata pelajaran seperti yang tercantum dalam daftar pustaka.
Selanjutnya, Bu Is juga menguraikan tentang prinsip pemilihan materi buku ajar yang mencakup hal-hal berikut:
- Prinsip Relevansi
Materi pembelajaran hendaknya ada hubungannya dan memberikan kontribusi bagi upaya pencapaian capaian pembelajaran mata kuliah dan kemampuan akhir. Misalnya, jika kemampuan yang diharapkan dikuasai mahasiswa berupa menghafal fakta, maka materi pembelajaran yang diajarkan harus berupa fakta.
- Prinsip Konsistensi/Keajegan
Materi pembelajaran harus konsisten dengan kemampuan akhir yang ingin dicapai, baik dari segi jumlah materi maupun dari taksonominya. Jika kemampuan akhir yang harus dikuasai mahasiswa empat macam, maka materi buku ajar yang harus dikembangkan juga harus meliputi empat macam
- Prinsip Kecukupan
Materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu mahasiswa menguasai kemampuan akhir yang diharapkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit akan kurang membantu mencapai capaian pembelajaran mata kuliah dan kemampuan akhir. Sebaliknya, jika terlalu banyak akan membuang-buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya.
Bu Is menutup pelatihan malam itu dengan sebuah pesan bagi para peserta pelatihan bahwa guru merupakan sosok yang ditiru sebagai role model bagi para siswanya. Torehan ilmu seorang guru akan menjadi prasasti bagi para siswanya, maka itulah kita diamanahi untuk menjawab setiap kebutuhan siswa. Mari kita bangun sebuah komitmen untuk menghargai diri sendiri sebagai guru yang selalu dinantikan oleh para siswanya dengan setiap kreatifitas dalam wujud pembelajaran yang menarik sebagai hasil harya terbaik bagi mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H