KONEKSI ANTAR MATERI
MODUL 3.1 PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS NILAI NILAI KEBAJIKAN SEBAGAI PEMIMPIN
YURI HANDOKO, S.Pd
CALON GURU PENGGERAK ANGKATAN 8
SMA NEGERI 2 TIMANG GAJAH KABUPATEN BENER MERIAH.
Memaknai kutipan dibawah ini dengan proses pembelajaran yang sedang berlangsung
1. Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik"
(Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is best).
Kecerdasan intelektual itu perlu, namun kecerdasan spiritual itu juga jauh lebih diperlukan terutama nanti ketika dalam menentukan keputusan, diman ada bujukan moral dan dilema etika, disaat anak tau mana yang lebih berharga dari materi maka keputusan yang ia ambil akan membuat ia menjadi pribadi yang baik dan bertanggung jawab, dari sini kita belajar bahwa orang pintar bukan berarti orang yang baik dalam mengambil keputusan namun orang yang pintar ditambah lagi dengan pengetahuan tentang nilai nilai luhur yang berazaskan prisip pengambilan keputusan yang sesuai dengan falsafah bangsa yaitu Pancasila.
2. Bagaimana nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang kita anut dalam suatu pengambilan keputusan dapat memberikan dampak pada lingkungan kita?
Keputusan itu harus berdasarkan tiga prinsip diantaranya harus memiliki rasa peduli, yang sesuai dengan peraturan dan yang memiliki hasil akhir yang baik,
3. Bagaimana Anda sebagai seorang pemimpin pembelajaran dapat berkontribusi pada proses pembelajaran murid, dalam pengambilan keputusan Anda?
Dalam memimpin pembelajaran kita sebagi guru harus mengerti terlebih dahulu apa yang menjadi kebutuhan murid tersebut, apa yang iya perlukan dan bagaimana prosesnya guru juga harus lebih tau selangkah dari murid tersebut.
Education is the art of making man ethical.
Pendidikan adalah sebuah seni untuk membuat manusia menjadi berperilaku etis.
~ Georg Wilhelm Friedrich Hegel ~
ya benar, didalam membuat kerajinan kayu yang ditempa adalah benda padat yang dibentuk sesuai dengan yang seniman inginkan, tapi berbeda dengan menjadi guru, sperti pendapat KHD anak itu bukanlah kertas kosong melainkan kertas yang samar samar, tugas guru disini harus mampu membetuk atau menerangkan garis samar samar tersebut agar tidak melenceng dari kodrat alam dan kodrat zaman yang ia alami.
Berikut Ini Adalah Pendekatan Atas Tinjauan Dari Koneksi Antar Materi Pada Modul 3.1 Tentang Pengambilan Keputusan
- Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?
Ki Hadjar Dewantra dalam  didalam Pratap Triloka yaitu Ing Ngarso Tulodo, Ing Madya Mangunkarsa, Tut Wuri Handayani dapat dimaknai sebagai seorang pemimpin pembelajran harus mampu memberi tauladan di depan murid, harus mampu memberi Sebagai Motivator  memberikan semangat saat berada ditengah tengah murid tersebut, dan guru harus bisa memberikan dorongn kemajuan murid daro belakang. Dari sembotan ini kita belajar bahwa setiap pengambilan keputusan kita harus berpihak kepada kepentingan murid yang berkarakter dengan menjadi teladan, sebagai penyemangat dan pemberi dorongan bagi kemajuan murid.
- Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?
Keputusan yang baik tentunya akan keluar dari pribadi yang baik, terutama dalam kemapuan social emosianalseseorang, nilai yang baik dari seorang oendidik harus ditampilkan didepan murid, karena murid adalah peniru yang ulung dalam mengikuti gurunya, jadi dengan guru yang berprilaku baik akan menciptakan murid yang baik pula.
- Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan coaching (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi coaching yang telah dibahas pada sebelumnya.
Praktek coaching telah memberikan banyak perubahan cara beripikir seseorang yang tadinya hanya mencari pembenaran dari satu sisi saja namun dengan praktek coaching yang tujusn utamanya menggali potensi seseoarang dari yang bisa atau mampu menjadi lebih mampu dengan kesadaran dan keiklsannya mencari solusi dari permasahanya sendiri disertai dengan tanggung jawab. Fasilitaor banyak memberikan pengutan materi selama proses materi coanhing ini terlaksana dengan pendapingan yang dilakukan fasilitaor kami jadi semakin percaaya diri dalam menjalankan praktek coaching ini.
- Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?
Aspek social emosinal sangat berpengaruh dalam sembuah pengambilan keputusan, karena denganmengedepankan aspek social emotional tersbet sesorang  akan menjadi seorang pribadi yang akan mempertimbangkan banyak hal diantaranya, keputusan akan dilakukan dengan keasadaran penuh, dengan penegeloaan ddiri yang baik, mengedepankan kesadaran social yang tingii, kemampuanya dan ketrampilan berhubungan social dan setiap keputusannya akan diselesaikan dengan rasa tanggung jawab.
- Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?
Seorang pengambil kepurtusan terutama yang dianut oleh seorang pendidik yang berkaitan dengan dilema etika dan bujukan moral  sangat dipengaruhi oleh factor internal atau diri sendiri, jika didalam diri sudah tertanam nilai nilai kebajikan  yang sesuai dengan kaedah moral agama, dan tanggung jawab pasti seorang pendidikan akan mengesampingkan bujukan moral dan setiap keputusan yang ia ambil akan berdasarkan kepada prinsip pengambikan keputusan yang sesuai dengan paradigm pengambilan keputusan ddan sudah teruji dengan Sembilan langkah dalam pengambilan keputusan.
- Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.
Dalampengambilan keputusan baik yang bersipat spontan atau yang sudah terjadwal semua harus memikirkan prinsip pengmabilan keputusan diantaranya, keputusan itu harus dengan rasa peduli, sesuai dengan peraturan dan memiliki nilai kahir yang dapat dipertanggung jawabkan, diantara ketiga prinsip itu harus ada dalam setiap pengambilan keputusan.
- Sebuah paket tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat melakukan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Apakah hubungannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?
Tantangan yang saya hadapi dilingkungan sekitar adalah ketika ada murid yang memiliki minat belajar yang kurang sedangkan murid tersebut juga orang tuanya sekalugus menjadi tetangga dari saya tinggal, maka timbullah dilema etika dimana perasaan tidak enak terhadap keluarga murid tersebut disaat anak tersebut melakukan kesalahan disekolah, dilema etika terjadi disini antara tidak enak dengan tetangga dan harus mematuhi peraturan sekolah bagi murid tersebut.
- Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?
Pengaruh dari pengambilan keputusan yang berhungan dengan murid haruslah mengedepankan aspek jangka panjang murid tersebut, karena minat bakat murid itu berbeda beda dan dalam mengambil keputusan tersebut harus mengedepankan kebutuhan murid itu sendiri.
- Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?
Keputusan yang mengedapankan kebutuhan murid pasti akan berdampak pada murid tersebut karena dengan mengedapankan kebutuhan murid dan kita juga harus tau bahwa sekolah merupakan anak tangga awal bagi murid dalam menembpuh kehidupan mereka dimasa depan.
- Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?
Menghamba pada murid adalah sebuah keputusan yang benar dengan mengerti akan kebutuhan dasar murid dengan sebuah keputusan untuk perkembangan mereka dimasa depan, KHD dalam pratap trilokanya  mengatakan guru harus dpan menjadi teladan, motivator dan penyemangat untuk murid itu dimana pun guru itu berada sehingga keterkaitan antara modul satu sampai kepada modul hari ini sangat berkaitan dan tidak bisa dipisahkan, keputusaan tanpa mengdepankan kebutuhan murid maka akan sia sia begitu juga keputusan tanpa memikirkan social emosional juga tidak akan baik. Jadi kesemua komponen saling berkaitan.
- Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bangunan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?
Hal hal yang diluar dugaan saya ternyata setiap keputusan itu ada konsekuensinya baik jangka panjang dan pendek. Keputusan ternyata harus dipertimbangkan dengan mengujinya terlebih dahulu dengan paradigm dan prinsip yang mengedapankan kepentingaan bersama dan harus diuji lagi dengan 9 langka pengambilan keputusan.
- Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi dilema moral? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?
ya... dulu saya pernah mengambil keputusan yang berhubungan dengan dilema etika dimana keputusan itu saya ambil tanpa ada pertimnagan dan pengujian dan saat itu saya lebih mengedapankan emosi, namun saat ini saya mulai menyadari semua keputusan itu harus berdasarkan pertimbangan dan dilaksanakan dengan berdasarkan kesadaran dan pengusaan social emosional yang baik.
- Bagaimana dampak mempelajari konsep ini buat Anda, perubahan apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini
Mempelajari modul ini sangat mempengaruhi diri saya dalam pengambilan keputusan baik dalam lingkungan keluarga maupun dalam lingkungan tempat saya berkerja yaitu sekolah, sebelumnya  saya sering mengedepankan emosi yang negative dalam mengambil keputusn bahkan saya pernah hamper saja melanggar hukum, sekarang saya sadar semua keputusan itu haurus dilakukan dengan keasadarn penuh, seandainya materi ini diberitahukan pada yang sekarang sedang memimpin pastinya sekolah akan nyaman aman dan terciptnya sekolah merdeka akan terwujud.
- Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?
Sangat penting bagi saya baik sebagai pemimpin di keluarga dan sekolah saya, semoga setiap keputusan yang saya ambil nantinya akan mempertimbangkan 4 paradigma dan 3 prinsip dan diuji oleh 9 langkah pengambilan keputusan.
Demikanlah uraiana mengenai koneksi antar materi modul 3.1 yang sangat berguna bagi saya dan dalam pengambilan keputusan yang saya lakukan, terima ksih saya ucapkan bagi fasilitaor dan juga pengajar praktik juga kepada teman teman sekalian mohon masukan dan sarannya agar kedepannya menjadi lebih baik lagi. Salam guru penggerak tergerak bergerak.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI