Di tengah presentasi karya-karya ilmiah, para peserta PIMNAS dan tamu undangan disuguhi pemandangan menarik dari para peserta yang mengenakan kain batik. Ini memberikan kesan unik, di mana tradisi dan inovasi bisa berjalan beriringan. Kebanggaan atas batik tidak hanya dirayakan sebagai simbol budaya, tetapi juga sebagai sumber inspirasi dalam karya-karya ilmiah mahasiswa.
Diikuti Oleh 1000 Civitas Akademika UNAIR
Di sisi lain, UNAIR juga menjadi tuan rumah PIMNAS ke-37, di mana beberapa universitas bersaing dalam kompetisi ilmiah paling bergengsi di Indonesia. PIMNAS bukan hanya tentang kompetisi, tetapi juga tentang bagaimana mahasiswa Indonesia mampu menciptakan penelitian yang relevan dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
 Ajang ini menjadi katalis penting dalam pengembangan kreativitas dan kemampuan kognitif, sekaligus membangun SDM unggul yang siap berkontribusi untuk masa depan bangsa. Kegiatan diikuti oleh kurang lebih 1000 orang pada semua kalangan yang tampil dengan balutan kain tradisional dari berbagai daerah di Indonesia.
Kesimpulan
Perayaan Hari Batik Nasional di UNAIR yang bertepatan dengan PIMNAS ke-37 adalah wujud nyata dari semangat kebangsaan yang harmonis antara tradisi dan inovasi. Dengan mengusung tema berkain, UNAIR berhasil membangun kesadaran akan pentingnya melestarikan budaya sekaligus mendorong generasi muda untuk terus berinovasi.Â
Inisiatif ini menjadi bukti bahwa identitas budaya dapat menjadi sumber inspirasi yang kuat untuk menciptakan karya-karya ilmiah yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
UNAIR tidak hanya mengajarkan pentingnya prestasi akademik, tetapi juga bagaimana kita, sebagai generasi penerus, dapat terus mencintai, menjaga, dan mengembangkan budaya bangsa dalam setiap langkah inovasi.Â
Dengan demikian, UNAIR telah menunjukkan bahwa dalam setiap perayaan budaya, selalu ada ruang untuk kreativitas dan inovasi, yang pada akhirnya akan memperkaya identitas kita sebagai bangsa.
referensi:
UNAIR Berkain - Universitas Airlangga Official Website