Mohon tunggu...
Yupiter Sulifan
Yupiter Sulifan Mohon Tunggu... Guru - Seorang pendidik di sekolah lanjutan atas negeri di Sidoarjo

Seorang pendidik yang minat di dunia pendidikan, fotografi, lingkungan, kesehatan, sejarah, agrobis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Program Merdeka Belajar dalam Mempersiapkan SDM Unggul Menuju Era Society 5.0

27 April 2022   19:36 Diperbarui: 27 April 2022   19:44 669
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Setiawan & Lenawati (2020) proses berjalannya Merdeka Belajar untuk meningkatkan SDM pada era Society 5.0 yang dilakukan oleh perguruan tinggi di Indonesia memiliki kelebihan dan kekurangan, antara lain  perguruan tinggi merupaka tempat berbagai inovasi dan penelitian berkembang, Smart Campus dapat dijadikan patokan untuk terlaksanakannya Smart City. 

Kekurangannya antara lain masih banyaknya perguruan tinggi di Indonesia yang masih belum terakreditasi serta jumlah lulusan yang belum memenuhi kualifikasi dengan kebutuhan dunia.

Meski demikian, nyatanya pro dan kontra tetap mewarnai peluncuran kebijakan ini. Pihak pro mendukung kebijakan ini karena memandang bahwa relevansi materi pembelajaran yang selama ini dipelajari mahasiswa di kelas dengan kebutuhan dunia industry dan lapangan masih relatif rendah. Selain itu kebijakkan ini dinilai mampu membekali mahasiswa dengan berbagai pengalaman baru dan membuka lebih lebar dunia pengetahuan.

Adapun pihak yang kontra, beranggapan bahwa kebijakan ini akan berdampak; (1) kampus akan menjadi lahan kapitalisasi dan komersialisasi pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, (2) membuka peluang perusahaan menyewa tenaga dengan upah murah melalui pemanfaatan mahasiswa magang, (3) kesulitan dalam hal administrasi, apalagi di masa pandemi seperti ini mahasiswa disulitkan  berinteraksi dengan administrator karena terhalang oleh jarak, (4) spesifikasi keilmuan menjadi tidak terlihat karena mahasiswa diberikan kesempatan memasuki program studi atau bidang keilmuan yang lain, dan (5) mahasiswa tidak bisa bebas memilih mata kuliah karena mereka harus memahami pengantar mata kuliah yang diambil (Priatmoko & Dzakiyyah, 2020).

(Mayang Pramesti, Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Surabaya)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun