Mohon tunggu...
Yupiter Sulifan
Yupiter Sulifan Mohon Tunggu... Guru - Seorang pendidik di sekolah lanjutan atas negeri di Sidoarjo

Seorang pendidik yang minat di dunia pendidikan, fotografi, lingkungan, kesehatan, sejarah, agrobis

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Bisnis Dadakan Jelang Ramadhan

3 April 2022   09:20 Diperbarui: 4 April 2022   14:14 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hari menjelang datangnya bulan suci Ramadhan tahun ini, rupanya menginspirasi warga masyarakat untuk mendulang rupiah. Bukan hanya kalangan dewasa yang berlomba mendulang cuan, usia anak-anakpun berusaha mendapatkan berkah uang menjelang bulan suci. Berikut ini macam-macam bisnis dadakan yang berhasil penulis rekam menjelang bulan Ramadhan di kota Waru.

1. Penjual bunga tabur

Kebutuhan warga yang akan berziarah ke makam orangtua ataupun sesepuhnya, dibaca dengan baik oleh sebagian warga masyarakat. Diantaranya mereka menjajakan bunga tabur makam dengan harga rata-rata lima ribu rupiah per bungkus plastik. Isinya rupa-rupa bunga, diantaranya melati, mawar, pacar air, kenanga dan sedap malam.

Mereka menjajakan dagangannya bukan hanya di depan makam tapi juga di pinggir-pinggir jalan raya ataupun di pasar-pasar tradisional. 

2. Jasa bersih-bersih makam

Peziarah yang datang ke makam sebelum menabur bunga dan berdoa, seringkali diawali dengan kegiatan bersih-bersih makam. Untuk kegiatan bersih-bersih makam ini ada yang menawarkan jasanya. Mereka berbekal sapu lidi dan cetok, menawarkan jasa membersihkan makam dengan upah lima ribu hingga sepuluh ribu rupiah.

3. Penjual kue apem

Adat kebiasaan atau budaya sebagian besar masyarakat Jawa, menjelang bulan suci Ramadhan ada megengan. Megengan ini berupa acara bagi-bagi makanan dan kue apem serta pisang. Kue apem dan pisang ini merupakan peranti wajib ada saat megengan. Karena filosofi kue apem ini melambangkan ibu dan pisang melambangkan ayah, jadi acara megengan ini merupakan acara memanjatkan doa untuk ke dua orangtua, ibu bapak.

Kue apem inilah yang dijadikan komoditi dadakan yang dijual banyak orang di pasar-pasar tradisional. Bahkan penjual ini menawarkan apem yang baru saja dibuatnya, hangat.  Perbiji kue apem bila menjelang Ramadhan dijual dengan harga dua ribu lima ratus rupiah. Saat megengan inilah masa panen penjual apem.

4. Penjual petasan dan kembang api

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun