Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Tanpa Politik, Karier Anda Mentok

30 Desember 2023   20:33 Diperbarui: 31 Desember 2023   09:02 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Office politics realitas organisasi| Sumber: stock.adobe.com

Perilaku politik mencapai 51% sebagai kunci seorang karyawan memiliki karier yang berkembang dan maju, sedang karyawan yang kreatif hanya 4%, dan memiki inisiatif 18%, dan karyawan pekerja keras hanya 27% yang mampu mendorong peningkatan kariernya dalam organisasi.

Pentingnya Office Politics|Sumber: Robbins & Judge (2023)
Pentingnya Office Politics|Sumber: Robbins & Judge (2023)

Ini tentu menarik, karena political behavior yang hebat walaupun tidak kreatif, juga bukan pekerja keras dan tidak selalu memiliki inisiatif bisa memiliki karier yang bagus. 

Dengan kata lain, apabila seorang karyawan mau memiliki karier yang sampai ke puncak, harus memiliki pengetahuan, dan keterampilan dan kemampuan berpolitik dalam perusahaan. Berpolitik dalam organisasi juga lebih dikenal dengan office politics.

Office Politics

Office politic atau politik organisasi pada dasarnya, jenis politik yang berfokus pada penggunaan kekuasaan untuk mempengaruhi pengambilan keputusan dalam suatu organisasi, terkadang untuk kepentingan diri sendiri dan perilaku yang tidak disetujui secara organisasi.

Dan sesungguhnya perilaku politik dalam organisasi merupakan aktivitas yang tidak diperlukan sebagai bagian dari peran formal individu namun mempengaruhi, atau berupaya mempengaruhi, distribusi keuntungan dan kerugian dalam organisasi.

Inilah perilaku politik di luar persyaratan pekerjaan yang memerlukan beberapa upaya menggunakan basis kekuatan, mencakup mempengaruhi tujuan, kriteria, atau proses yang digunakan untuk pengambilan keputusan. 

Juga mencakup perilaku menyembunyikan informasi penting dari pengambil keputusan, bergabung dengan koalisi, melakukan pelaporan pelanggaran (whistleblowing), menyebarkan rumor, membocorkan informasi rahasia ke media, bertukar bantuan dengan pihak lain demi keuntungan bersama, dan melobi atas nama pihak-pihak tertentu atau terhadap individu atau alternatif keputusan tertentu.

Sejumlah indikator tersebut menegaskan bahwa perilaku politik sering kali bersifat negative yang cenderung dijauhi oleh banyak karyawan, akan tetapi dalam kenyataan tidak selalu negative, sebab sangat mungkin menjadi cara bagi karyawan untuk mendapatkan kesempatan promosi jabatan hingga ke puncak.

Realitas Politik Organisasi

Hasil survey lain menunjukkan realitas kuat, sebagain besar manajer mengakui bahwa perilaku politik adalah bagian utama dari kehidupan organisasi, perilaku politik bersifat etis, selama tidak merugikan orang lain secara langsung itu dianggap sah-sah saja, bahkan diyakini seseorang yang tidak pernah menggunakan perilaku politik akan kesulitan menyelesaikan dan mencapai jenjang karier tertinggi.

Fakta lain menjelaskan bahwa umumnya para manajer dan apalagi para karyawan, tidak pernah dilatih untuk menggunakan perilaku politik secara efektif dalam perusahaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun