Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Metode Mindfullness Mengelola Stres Karyawan di Tempat Kerja

11 Oktober 2023   15:47 Diperbarui: 12 Oktober 2023   03:17 3132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semua Orang Pasti Mengalami Stres!

Adakah orang yang tidak mengalami stres? Jawabannya tidak ada! Semua orang sedang mengalami stres. Bahkan intesitasitanya semakin meningkat dari waktu ke waktu. Stres dimana-mana, baik di rumah, dijalan bahkan ditempat kerja. 

Stres membawa dampak yang sangat besar pada kualitas hidup manusia. Hidup menjadi tidak nyaman dan aman serta kebahagiaan menjadi langka dialami oleh setiap orang. Tidak peduli usia, stres dipastikan menyerang semua orang, mulai dari anak-anak sampai orangtua. Mulai dari ibu rumah tangga hingga dan terutama karyawan ditempat kerja.

Hasil survei yang dilakukan I-NAMHAS, Indonesia National Adolescent menemukan bahwa "satu dari tiga remaja di Indonesia memiliki masalah kesehatan mental sebagai bagian penting dari kesehatan mental nasional yang membutuhkan penanganan serius.

Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS), survei kesehatan mental nasional pertama yang mengukur angka kejadian gangguan mental pada remaja 10 – 17 tahun di Indonesia, menunjukkan bahwa satu dari tiga remaja Indonesia memiliki masalah kesehatan mental sementara satu dari dua puluh remaja Indonesia memiliki gangguan mental dalam 12 bulan terakhir.

Angka ini setara dengan 15,5 juta dan 2,45 juta remaja. Remaja dalam kelompok ini adalah remaja yang terdiagnosis dengan gangguan mental sesuai dengan panduan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders Edisi Kelima (DSM-5) yang menjadi panduan penegakan diagnosis gangguan mental di Indonesia

Sementara hasil survei oleh Mercer Marrsh Benefit, MMB terhadap 14.000 karyawan diseluruh dunia pada periode Maret-April 2021 memperlihatkan bahwa satu dari dua karyawan mengalami stres setiap hari ditempat kerjanya. Sebuah temuan yang menunjukkan penting dan mendesaknya kesehatan mental karyawan untuk dikelola secara bijaksana.

Sebuah survei yang dilakukan oleh perusahaan konsultan sumber daya manusia dan jasa keuangan global, Mercer Marsh Benefit (MMB), terhadap lebih dari 14.000 karyawan di seluruh dunia dari Maret hingga April 2021 menunjukkan bahwa satu dari dua karyawan melaporkan merasa agak stres setiap hari. Namun, karyawan yang merasa didukung oleh perusahaan 10 persen lebih kecil kemungkinannya untuk menjadi sangat stres. 

Berdasarkan survei global yang juga melibatkan lebih dari 1.000 karyawan Indonesia itu, MMB menyarankan agar perusahaan menyediakan rangkaian dukungan kesehatan mental yang komprehensif untuk memperluas pencegahan dan pengobatan, meningkatkan kesehatan emosional, dan mengurangi tingkat stres sehari-hari. 

Stres Karyawan Harus Dicegah

Karyawan yang mengalami stres setiap hari akan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan. Kinerja karyawan tidak akan memberikan yang terbaik dan target perusahaan akan terganggu. Bahkan efek domino karyawan yang stres akan lebih memperburuk lingkungan kerja dalam sebuah perusahaan. Oleh karena itu, harus dicecgah dan dikelola secara mendasar, kontinyu dan berkesinambungan. 

Stres merupakan salah sumber utama yang mempengaruhi emotions dan moods kerja karyawan (Robbins dan Judge, 2023) yang bentuknya negatif terhadap moods atau suasana hati karyawan. Seperti difahami bahwa moods dan emotions merupakan bentuk perwujudan dari affect atau afeksi yang hadir silih berganti dalam perilaku setiap orang. 

Sadar atau tidak disadari, setiap saat orang akan terus "bermain-main" dengan emosi dan moods yang cenderung tidak stabil, dan bawaannya akan cenderung negatif ketika tidak bisa dicegah, yang pada akhirnya akan berdampak signifikan bagi kualitas kehidupan karyawan dan tujuan perusahaan atau organisasi.

Affect is a generic term that covers a broad range of feelings, including both emotions and moods. Emotions are intense, discrete, and short-lived feeling experiences that are often caused by a specific event. Moods are longer-lived and less intense feelings than emotions and often arise without a specific event acting as a stimulus - (Robbin and Judge, 2023) 

Pemahaman, atau bahkan kesadaran terhadap emosi dan suasana hati orang lain dapat membantu meningkatkan efektivitas Anda di tempat kerja. Seperti seorang karyawan bereaksi terhadap peristiwa yang terjadi di tempat kerja, dan reaksi afektif ini dapat berdampak besar pada hasil yang penting bagi organisasi.

Karyawan mungkin perlu mengatur emosinya (terutama pada posisi yang memerlukan interaksi dengan klien) dan pengaturan ini mungkin berdampak pada kinerja dan kesejahteraan karyawan itu sendiri.

Karyawan mungkin memiliki kecerdasan emosional, keterampilan, kemampuan, atau serangkaian kompetensi yang berbeda-beda yang terkait dengan banyak hasil di tempat kerja dan akan sangat terganggu ketika menghadapi stres kerja.

Menjadi mendesak dan penting bagi manajemen untuk meningkatkan banyak keterampilan, termasuk keterampilan komunikasi dan kolaborasi, dengan menemukan dampak senyuman, mempelajari cara menghadapi atasan yang marah, memutuskan apakah akan menggunakan tes emotional inteligence untuk menilai pelamar sebelum merekrut, dan mendiskusikan manfaat dan bahaya stres di tempat kerja.

Menjadi sangat dibutuhkan untuk mengembangkan pemikiran kritis dan keterampilan penerapan pengetahuan dengan mempelajari teknik mindfulness untuk pengaturan emosi dan pengurangan stres, dengan mempertimbangkan etika penambangan data ekspresi mikro emosi, belajar untuk mempertimbangkan dan beradaptasi dengan emosi manajemen, dan menjadi sadar akan dampak berbahaya dari kebosanan dan solusi untuk mengatasi rasa bosan.

Mindfullness di Tempat Kerja

Mindfullness merupakan sebuah aliran pemikiran yang sudah menjelma menjadi sebuah metode dan teknik ampuh untuk menolong setiap orang agar mampu mengelola emosi dan moods bahkan pemikirannya sendiri dalam kehidupan keseharian dan terutama dalam bekerja sebagai karyawan maupun sebagai pemimpin.

Oleh Jon Kabat-Zinn sebagai pencetus dan pelopor konsep mindfullness sudah sejak 1980-an tetapi baru dua dekade terakhir semakin mendapatkan tempat serius untuk diimplementasikan dalam mengelola karyawan dari sisi emosi dan moods yang negatif.

Sejumlah paket pelatihan mindfullness ditawarkan, mulai dari yang sederhana sampai yang paling lengkap. Sejumlah buku-buku teks terkait pengelolaan sumberdaya manusia, juga mengacu dan menyarankan pentingnya metode ini digunakan oleh para Manajer HRD.

Konsep mindfulness menekankan upaya memfokuskan pikiran Anda pada saat ini, membenamkan diri dalam apa yang terjadi di sekitar Anda. Prinsip-prinsip inti termasuk menangguhkan penilaian langsung terhadap lingkungan dan pikiran Anda sendiri, dan menjaga diri Anda tetap terbuka terhadap apa yang ada di sekitar Anda. 

MIndfullness | Sumber: pexels.com
MIndfullness | Sumber: pexels.com

Manfaat mindfulness lebih dari sekadar mengurangi stres, namun juga mencakup peningkatan kreativitas, rentang perhatian yang lebih lama, pengurangan penundaan, dan peningkatan kinerja karywan sebagai target penting dalam sebuah perusahaan secara berkesinmbungan

Proses Teknik Mindfullness

Mulailah latihan ini secara individu dan kemudian berkumpullah menjadi kelompok yang terdiri dari tiga atau empat orang untuk mendiskusikan apa yang Anda temukan dan memberikan konfirmasi sebagai klimak setiap tahapan yang dialami.

Meskipun intervensi mindfulness di tempat kerja secara penuh dapat memakan waktu beberapa minggu, beberapa latihan awal yang mendasar dapat dilakukan dalam waktu yang relatif singkat dan memberi Anda gambaran tentang seperti apa rangkaian mindfulness yang lengkap. 

Berikut tiga latihan sederhana untuk dicoba. Untuk semua hal ini, setiap orang perlu menyingkirkan segala sesuatunya (terutama ponsel, tablet, dan komputer) dan hanya fokus pada apa yang terjadi di lingkungan sekitar Anda saja. Ini sebuah syarat atau kondisi yang harus Anda penuhi agar tujuan teknik mindfullness dapat tercapai.

Pernapasan yang penuh kesadaran:

  • Jernihkan pikiran Anda dari segala hal kecuali pikiran tentang napas Anda sendiri. 
  • Berkonsentrasilah pada cara Anda menarik dan membuang napas. 
  • Terkadang berguna untuk menghitung berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk setiap tarikan napas. 
  • Cobalah untuk mempertahankan pernapasan sadar ini selama 3 menit. 
  • Kelompok kemudian akan meluangkan waktu 3 menit untuk mendiskusikan bagaimana perasaan mereka atas hal ini.

Mendengarkan dengan penuh perhatian: 

  • Sekarang bersihkan pikiran Anda dari segala hal kecuali apa yang terjadi di lingkungan terdekat. 
  • Cobalah untuk mendengar sebanyak mungkin suara di sekitar Anda, tanpa menghakimi atau mengevaluasinya. 
  • Cobalah untuk mempertahankan pendengaran yang penuh perhatian ini selama 3 menit. 
  • Kelompok kemudian akan meluangkan waktu 3 menit untuk mendiskusikan beberapa detail yang mereka perhatikan.

Pemikiran yang penuh perhatian: 

  • Seperti halnya mendengarkan, jernihkan pikiran Anda dari segala hal, tetapi sekarang fokuslah hanya pada ide-ide Anda tentang perhatian dan stres. 
  • Jangan membicarakan atau menuliskan apa yang Anda pikirkan (belum); cukup fokuskan seluruh perhatian Anda pada latihan ini dan apa artinya. 
  • Cobalah untuk mempertahankan pemikiran sadar ini selama 3 menit. 
  • Kelompok kemudian akan meluangkan waktu 3 menit untuk membicarakan seperti apa pengalaman ini.

Seperti disebutkan sebelumnya, ini hanyalah contoh singkat tentang latihan mindfulness. Dalam program mindfulness penuh, Anda akan menjalani beberapa sesi yang masing-masing berdurasi hingga satu jam. 

Sekarang setelah Anda mempunyai gambaran tentang bagaimana rasanya melakukan pekerjaan mindfulness, pertimbangkan pertanyaan-pertanyaan berikut untuk dieksplorasi dan menemukan serta mendapatkan new eyes dan new and fresh mind dalam melanjutkan pekerjaan rutin Anda:

  • Apakah ada aspek dari sesi latihan mindfulness yang menurut Anda menyenangkan atau berguna? Apakah ada aspek sesi yang menurut Anda tidak menyenangkan atau tidak nyaman?
  • Kekhawatiran apa yang mungkin Anda miliki tentang penerapan intervensi mindfulness di tempat kerja? Kendala apa saja yang mungkin Anda hadapi saat mencoba melibatkan karyawan dalam program pengurangan stres mindfulness?

Jawaban Anda terhadap pertanyaan diatas akan menjadi sebuah batu lonjatan pijakan Anda menuju pada mindfullness ke level lebih baik. Lakukan dan perbaiki terus secara berkesinambungan hingga menjadi sebuah habits yang membuat Anda mampu berdamai dengan semua situasi yang menekan dan membatasi Anda.

Latihan mindfullness akan menjadi sebuah instrument baru dalam membangun budaya kerja yang mendorong kinerja karyawan pada level tertinggi secara kontinyu untuk jangka panjang.

Dan pihak manajemen akan memiliki sebuah ruang yang sangat luas mengelola karyawan untuk memaksimalkan aktualisasi potensi sumber daya yang dimiliki setiap karyawan.

Yupiter Gulo, 10 Oktober 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun