Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Metode Mindfullness Mengelola Stres Karyawan di Tempat Kerja

11 Oktober 2023   15:47 Diperbarui: 12 Oktober 2023   03:17 3132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Stres merupakan salah sumber utama yang mempengaruhi emotions dan moods kerja karyawan (Robbins dan Judge, 2023) yang bentuknya negatif terhadap moods atau suasana hati karyawan. Seperti difahami bahwa moods dan emotions merupakan bentuk perwujudan dari affect atau afeksi yang hadir silih berganti dalam perilaku setiap orang. 

Sadar atau tidak disadari, setiap saat orang akan terus "bermain-main" dengan emosi dan moods yang cenderung tidak stabil, dan bawaannya akan cenderung negatif ketika tidak bisa dicegah, yang pada akhirnya akan berdampak signifikan bagi kualitas kehidupan karyawan dan tujuan perusahaan atau organisasi.

Affect is a generic term that covers a broad range of feelings, including both emotions and moods. Emotions are intense, discrete, and short-lived feeling experiences that are often caused by a specific event. Moods are longer-lived and less intense feelings than emotions and often arise without a specific event acting as a stimulus - (Robbin and Judge, 2023) 

Pemahaman, atau bahkan kesadaran terhadap emosi dan suasana hati orang lain dapat membantu meningkatkan efektivitas Anda di tempat kerja. Seperti seorang karyawan bereaksi terhadap peristiwa yang terjadi di tempat kerja, dan reaksi afektif ini dapat berdampak besar pada hasil yang penting bagi organisasi.

Karyawan mungkin perlu mengatur emosinya (terutama pada posisi yang memerlukan interaksi dengan klien) dan pengaturan ini mungkin berdampak pada kinerja dan kesejahteraan karyawan itu sendiri.

Karyawan mungkin memiliki kecerdasan emosional, keterampilan, kemampuan, atau serangkaian kompetensi yang berbeda-beda yang terkait dengan banyak hasil di tempat kerja dan akan sangat terganggu ketika menghadapi stres kerja.

Menjadi mendesak dan penting bagi manajemen untuk meningkatkan banyak keterampilan, termasuk keterampilan komunikasi dan kolaborasi, dengan menemukan dampak senyuman, mempelajari cara menghadapi atasan yang marah, memutuskan apakah akan menggunakan tes emotional inteligence untuk menilai pelamar sebelum merekrut, dan mendiskusikan manfaat dan bahaya stres di tempat kerja.

Menjadi sangat dibutuhkan untuk mengembangkan pemikiran kritis dan keterampilan penerapan pengetahuan dengan mempelajari teknik mindfulness untuk pengaturan emosi dan pengurangan stres, dengan mempertimbangkan etika penambangan data ekspresi mikro emosi, belajar untuk mempertimbangkan dan beradaptasi dengan emosi manajemen, dan menjadi sadar akan dampak berbahaya dari kebosanan dan solusi untuk mengatasi rasa bosan.

Mindfullness di Tempat Kerja

Mindfullness merupakan sebuah aliran pemikiran yang sudah menjelma menjadi sebuah metode dan teknik ampuh untuk menolong setiap orang agar mampu mengelola emosi dan moods bahkan pemikirannya sendiri dalam kehidupan keseharian dan terutama dalam bekerja sebagai karyawan maupun sebagai pemimpin.

Oleh Jon Kabat-Zinn sebagai pencetus dan pelopor konsep mindfullness sudah sejak 1980-an tetapi baru dua dekade terakhir semakin mendapatkan tempat serius untuk diimplementasikan dalam mengelola karyawan dari sisi emosi dan moods yang negatif.

Sejumlah paket pelatihan mindfullness ditawarkan, mulai dari yang sederhana sampai yang paling lengkap. Sejumlah buku-buku teks terkait pengelolaan sumberdaya manusia, juga mengacu dan menyarankan pentingnya metode ini digunakan oleh para Manajer HRD.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun