Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Antara Uang, Motivasi, dan Kinerja Karyawan

22 September 2023   15:36 Diperbarui: 24 September 2023   00:44 1755
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Teori Harapan (geeksforgeeks.org)

Hasil penelitian Deci mengingatkan bahwa tidak selalu insentif finansial akan mendorong kinerja karyawan pada level tertinggi, malah bisa sebaliknya menjadi demotivasi bagi karyawan.

Teori Harapan dari Victor Vroom.

Secara umum, orang tidak akan mengejar imbalan yang mereka anggap tidak menarik, atau ketika peluang keberhasilannya sangat rendah. Teori motivasi pengharapan dari psikolog Victor Vroom menggemakan pengamatan yang masuk akal ini.

Ia mengatakan motivasi seseorang untuk mengerahkan upaya tertentu bergantung pada tiga hal, (i). Harapan seseorang (dalam hal probabilitas) bahwa usahanya akan menghasilkan kinerja; (ii). Perantaraan, atau hubungan yang dirasakan (jika ada) antara keberhasilan kinerja dan perolehan imbalan yang sebenarnya; dan (iii). Valensi, yang mewakili nilai yang dirasakan seseorang terhadap imbalan tersebut.

Teori Harapan (geeksforgeeks.org)
Teori Harapan (geeksforgeeks.org)

Dalam teori Vroom: Motivasi = (E*I*V). Dimana E mewakili harapan, I perantaraan, dan V valensi. Jika E atau I atau V nol atau tidak penting, maka tidak akan ada motivasi.

Implikasi Teori Vroom

Teori Vroom memiliki tiga implikasi terhadap cara kerja para manajer merancang rencana insentif :

 Pertama, jika karyawan tidak mengharapkan upaya tersebut akan menghasilkan kinerja, maka tidak ada motivasi yang akan muncul. Jadi, manajer harus memastikan bahwa karyawannya mempunyai keterampilan untuk melakukan pekerjaan, dan yakin mereka dapat melakukan pekerjaan tersebut. Jadi, pelatihan, deskripsi pekerjaan, dan membangun kepercayaan diri dan dukungan merupakan hal yang penting dalam penggunaan insentif.

 Kedua, teori Vroom menyarankan karyawan harus melihat peran dari upaya mereka—mereka harus percaya bahwa kinerja yang sukses pada kenyataannya akan menghasilkan imbalan. Manajer dapat mencapai hal ini, misalnya, dengan membuat rencana insentif yang mudah dipahami.

 Ketiga, imbalan itu sendiri harus bernilai bagi karyawan. Manajer harus mempertimbangkan referensi individu karyawan

Modifikasi Perilaku dari B.F.Skinner

Penggunaan insentif juga mengasumsikan manajer memahami bagaimana konsekuensi mempengaruhi perilaku. Temuan psikolog B.F. Skinner berguna di sini untuk memahami konsekuensi yang akan terjadi. Manajer menerapkan prinsip Skinner dengan menggunakan modifikasi perilaku. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun